Linamasa.com – Hyundai Indonesia memberikan pengakuan yang cukup mengejutkan. Hyundai mengklaim hingga saat ini mereka belum mendapatkan komplain sama sekali dari pihak pelanggan khususnya untuk masalah baterai yang disematkan pada mobil listrik tersebut. Sampai saat ini, Hyundai Indonesia berhasil menjual mobil listrik mencapai angka 700 an unit di Indonesia.
Pernyataan tersebut ternyata sekaligus untuk merespon curhatan yang pernah dilontarkan oleh salah satu pejabat Kementerian Perhubungan. Yang mana sebelumnya mengalami baterai tekor setelah melakukan pengecasan pada mobil listrik.
Pada bulan November 2021 lalu, Mohammad Risal Wasal (Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan) mengatakan, bahwa sempat mendapatkan pengalaman yang tak mengenakkan setelah menggunakan mobil listrik selama 1 tahun. Tak lama setelah melakukan pengecasan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, baterai mulai tekor.
“Jujur saja, saya sudah menggunakan mobil listrik ini sekitar 1 tahun, tapi saya tak mau menyebutkan mereknya ya. Saat sedang ngecas di SPKLU, jarak tempuh mengalami peningkatan menjadi 361 km. Kemudian saat selesai ngecas, jarak tempuh justru menjadi turun ke angka 270 km. Yang bikin saya heran, kok selisihnya jadi hampir 100 km sendiri,” ucap Rizal saat berpidato di acara Seminar Indonesia Electric Motor Show, dilansir dari unggahan video BRIN pada hari Senin 29 November 2021.
Dalam keterangan yang diberikan tersebut, Rizal tak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait dengan jenis mobil listriknya. Ia pun juga tidak mengatakan apakah kendaraan tersebut merupakan kendaraan pribadinya atau bahkan mobil dinas.
Jika ditelusuri lebih lanjut, Kementerian Perhubungan pernah melakukan pembelian mobil listrik dari merek Hyundai. Lebih tepatnya adalah Ioniq EV yang digunakan sebagai kendaraan dinas Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) dengan plat nomor RI 35 pada bulan Desember 2020 lalu.
Pada awal tahun 2020, Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) juga sempat menyampaikan bahwa akan membeli 100 unit kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas para pejabat Kementerian Perhubungan khususnya Eselon I dan Eselon II. Hanya saja, model yang akan digunakan tidak dijelaskan secara rinci.
Saat sedang bercerita, waktu itu Rizal sempat mengalami kebingungan dengan fakta tekornya mobil setelah dilakukan pengecasan. Dia pun juga penasaran dengan penyebab utama berkurangnya jarak tempuh setelah proses pengecasan selesai.
[irp posts=”853″ name=”Heboh, Toyota Innova Listrik Menawarkan Sensasi Baru”]Makmur (Chief Operating Officer Hyundai) memberikan tanggapan terkait masalah tersebut, bahwa sampai saat ini belum ada komplain yang datang dari pelanggan terkait dengan permasalahan serupa (km anjlok, baterai tekor).
“Pihak kami selalu memberikan garansi, kami pun juga tidak tahu asal usul kendaraan listrik tersebut dari merek apa,” ungkapnya lebih lanjut saat berada di Indonesia International Motor Show Hybrid 2022 yang diselenggarakan pada akhir pekan kemarin.
Makmur pun menambahan, selama masih ada dan masih berlaku garansi penurunan kualitas baterainya, pasti akan dibantu untuk proses penanganan lebih lanjut.
“Sejauh ini, kami sudah memberikan garansi hingga 8 tahun atau jarak tempuh mencapai 160 ribu km. Jadi menurut pendapat saya pribadi, sudah tidak ada lagi yang harus dipermasalahkan,” tambahnya.
Hyundai diketahui sudah menjual mobil listrik dengan pilihan dua model, seperti Ioniq dan Kona. Kedua jenis mobil tersebut diperkenalkan di Indonesia dalam waktu bersamaan pada bulan November 2020 lalu.
[irp posts=”618″ name=”Tak hanya Hyundai, Wuling Akan Produksi Mobil Listrik di Indonesia”]Makmur sekali lagi menegaskan, penjualan sebanyak 700 an unit kendaraan listrik Hyundai, hingga kini tidak ada komplain yang masuk khususnya terkait dengan masalah pada baterai.