Linamasa Portal Media Independen
Related Articles
Linamasa.com – Tak lama lagi, siaran televisi yang banyak semut sudah tak akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Sudah saatnya untuk Say Good Bye pada generasi ‘banyak semut’. Pasalnya, pemerintah akan mengganti siaran televisi analog menjadi siaran televisi digital. Yang mana diklaim oleh sejumlah pihak bisa tampil lebih jernih. Meskipun begitu, bagi masyarakat yang belum paham betul terkait dengan istilah televisi digital, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu perihal informasi lengkapnya agar tidak bingung.
Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pihak pemerintah telah memperkenalkan ASO (Analog Switch Off) sejak pengesahan Undang – Undang Omibuslaw pada bulan Oktober 2021 lalu.
Geryantika Kurnia (Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika) sudah sempat memberitahukan dan mensosialisasikan terkait dengan televisi digital. Layanan terbaru yang hendak diluncurkan oleh pemerintah ini merupakan layanan gratis, bukan layanan streaming yang mengharuskan para penggunanya untuk berlangganan televisi kabel atau pun menghubungkannya ke internet.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa siaran televisi digital ternyata juga bisa dinikmati para pengguna yang sebelumnya menggunakan televisi analog hingga para pengguna smart televisi. Hanya saja, khusus untuk para pengguna televisi analog, harus menyediakan berbagai perangkat tambahan seperti halnya Set Top Box (STB).
Set Top Box ialah alat bantu yang wajib ada sebagai tambahan dalam mendukung pengaplikasian televisi digital pada televisi analog sehingga siarannya bisa ditangkap dengan sempurna. Sementara itu, untuk jenis smart televisi, harus sudah ada dukungan langsung dari fitur Digital Video Broadcasting (DVB-T2). Yang mana fitur tersebut adalah pengembangan dari versi sebelumnya yakni standar digital DVB-T.
Pihak Kemenkominfo terus menegaskan bahwa layanan terbaru televisi digital tersebut diklaim menawarkan tayangan televisi tanpa semut, lebih jernih, dan kualitas suara lebih baik jika dibandingkan dengan layanan televisi analog.
Kemenkominfo juga memastikan, kini masyarakat tak perlu khawatir lagi dengan resiko titik lemah sinyal yang mana memicu tayangan televisi menjadi buruk. Karena tayangan televisi digital jauh lebih stabil. Dengan adanya layanan televisi digital dari pemerintah, masyarakat tak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan seperti berlangganan televisi kabel hingga memasang parabola.
Rincian Harga dan Cara Mendapat Set Top Box
Untuk mendukung layanan televisi digital, pemerintah melalui Kemenkominfo sudah menerbitkan sertifikasi pada perangkat STB yang kini telah beredar luar di masyarakat. Tujuannya adalah agar memudahkan masyarakat saat membelinya.
Deretan STB yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah bisa Anda dapatkan di berbagai marketplace.
[irp posts=”545″ name=”Temukan Sepatu High heels Terbaru Berkualitas via Online”]- Merk Tanaka T2 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 220 ribu hingga Rp 265 ribu
- Merk Venus Brio dibanderol dengan harga mulai dari Rp 215 ribu hingga Rp 380 ribu
- Merk AKARI ADS 168 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 389 ribu hingga Rp 650 ribu
- Merk AKARI ADS 210 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 580 ribu
- Merk AKARI ADS 2230 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 355 ribu hingga Rp 390 ribu
- Merk ICHIKO 8000HD dibanderol dengan harga mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 257 ribu
- Merk Polytron PDV 600T2 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 391 ribu hingga Rp 570 ribu
- Merk Nexmedia NA1300/DVB T2 MPEG4 HD dibanderol dengan harga Rp 235 ribu
Daftar harga tersebut dikutip dari laporan yang diberikan oleh pihak media CNN Indonesia.
Proses Migrasi Televisi Analog Menjadi Televisi Digital
Kebijakan perubahan layanan ke televisi digital akan dilakukan secara serentak di 56 daerah di Indonesia mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi.
Berdasarkan dengan Permen Kominfo Nomor 11 Tahun 2021, proses migrasi dari layanan televisi analog menuju ke layanan televisi digital akan dilakukan secara bertahap yakni berjumlah 3 tahap.
- Tahap pertama selambat – lambatnya pada tanggal 30 April 2022
- Tahap kedua selambat – lambatnya pada tanggal 25 Agustus 2022
- Tahap ketiga selambat – lambatnya pada tanggal 2 November 2022
