Linamasa.com – Kegagalan yang kini tengah dialami oleh Italia karena tak berhasil lolos ikut ajang Piala Dunia 2022, disebut – sebut oleh Marco Verratti sebagai mimpi buruk. Mimpi besar untuk terbang ke Qatar Gli Azzurri harus dikubur dalam – dalam setelah takluk saat bertanding melawan Makedonia Utara dengan skor akhir 0 – 1.
Padahal, jika dilihat dari jalannya pertandingan, Tim Nasional Italia tampak begitu jelas bisa mendominasi pertandingan tersebut. Persentase penguasaan bolanya pun diprediksi mencapai 70 persen. Mungkin keberuntungan belum berpihak kepada Tim Nasional Italia sehingga tak mampu membobol gawang Makedonia Utara yang digelar pada hari Jumat, 25 Maret 2022 dini hari WIB di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Italia.
Kekalahan yang dialami oleh Timnas Italia bisa dianggap sebagai momen yang cukup menyakitkan. Bagaimana tidak, gol tunggal yang berhasil dilancarkan oleh Makedonia Utara terjadi pada saat masa injury time. Yang mana terjadi tepat pada menit ke 90+2 masa – masa kritis yang seharusnya bisa lebih ketat dalam hal pertahanan. Gol semata wayang tersebut berhasil dilancarkan melalui aksi tendangan dari Aleksandar Trajkovski.
Pasca pertandingan, Verratti bahkan merasa tak percaya bahwa hal itu terjadi dan harus menimpa Italia. Padahal Italia merupakan salah satu negara yang dianggap bertabur bintang. Kini harus menelan pil pahit kekalahan dan harus mengubur mimpi untuk bisa tampil di ajang bergengsi Piala Dunia 2022. Yang lebih menyakitkannya lagi adalah harus takluk dengan tim non unggulan dan tidak populer itu.
“Memang sangat sulit untuk dipahami. Pada kami sudah sangat bisa mendominasi pertandingan tersebut dan peluang kemenangan pun sangat terbuka lebar. Kami seharunya bisa mendapatkan kemenangan saat bertanding dengan Makedonia,” kata Verratti saat ditemui oleh media RAI Sport yang dikutip dari unggahan media Football Italia.
“Kami seharusnya bisa untuk menghasilkan gol lebih awal dan segera menutup jalannya pertandingan. Apalagi dari fakta yang ada, kami jelas – jelas lebih unggul dan bisa menunjukkan penampilan lebih baik dari mereka. Ini adalah dunia sepak bola, rasanya sangat penting jika permainan menjadi lebih kejam dan juga klinis. Memang fakta ini tidak bisa dijelaskan, apalagi setelah melihat data statistik pertandingan yang ada. Ini juga kami anggap sebagai mimpi buruk,” tambah Verratti.
Kini tak hanya Verratti saja yang harus mendapatkan tekanan bertubi – tubi, melainkan ada juga Gianluigi Donnarumma yang ikut merasakan momen buruk tersebut. Di pertandingan sebelumnya, baik Verratti maupun Gianluigi Donnarumma juga sudah mengalami nasib naas karena timnya PSG tak bisa lolos menuju babak perempat final setelah dikalahkan oleh Real Madrid.
Verratti juga pernah merasakan hal yang sama di tahun 2018, mereka gagal lolos untuk ikut meramaikan ajang bergengsi Piala Dunia 2018. Pada akhirnya, momen kualifikasi Piala Dunia 2018 harus terulang kembali di Piala Dunia 2022.
“Saat mengamati area sekeliling dari ruang ganti, tim kami sudah sangat siap untuk bisa mengarungi pertandingan tersebut, hanya saja di momen ini, kami semua membicarakan masalah bencana yang harus kami hadapi bersama. Memang sangat sulit untuk diterima dalam waktu dekat. Status sebagai pahlawan, kini harus kembali ke titik nol,” ungkap Verratti.
Bagaimana pun juga, nasi sudah menjadi bubur. Tim Nasional Italia mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa mereka berhasil dikalahkan oleh tim non unggulan dan gagal melaju ke Piala Dunia 2022.