Linamasa.com – Harga bahan pokok yang biasa dikenal dengan sebutan sembako, diperkirakan akan terjadi lonjakan harga menjelang momen Ramadhan beberapa hari mendatang. Prediksi ini juga disampaikan langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi). Ia menyampaikan bahwa ada kemungkinan besar jika beberapa harga sembako akan mengalami kenaikan harga. Menurutnya, kenaikan harga sembako diprediksi mencapai 3 kali secara bertahap.
Prediksi pertama, kenaikan harga sembako akan terjadi pada 3 hari hingga 7 hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Biasanya kenaikan yang terjadi pada rentang hari tersebut dikarenakan adanya permintaan pasar yang kian meningkat jika dibandingkan dengan hari biasa. Masyarakat menjadi lebih banyak membutuhkan sembako untuk persediaan dan persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Sehingga diharapkan mereka bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar.
“Kita mempunyai masyarakat yang pada dasarnya adalah hasil turun temuran dan memiliki budaya khas serta beragam dalam hal menyambut awal bulan Ramadhan yakni dengan menghidangkan berbagai jenis makanan istimewa. Sehingga momen Ramadhan menjadi lebih bermakna,” kata Putri Bilanova (Wakil Sekretaris Jenderal Kajian Penelitian dan Pengembangan DPP Ikappi) saat memberikan keterangan secara resmi pada hari Kamis, 24 Maret 2022.
Ia mempunyai harapan besar, pada tahap pertama prediksi kenaikan harga sembako, pihak pemerintah mempunyai kemampuan lebih dalam hal menjaga proses distribusi bahan pangan dan bisa lebih lanjut untuk memastikan keberadaan stok hingga ke pasar.
Prediksi kedua, kenaikan harga sembako akan terjadi pada 3 hari hingga 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
“Setidaknya saat waktu transisi dari kenaikan harga sembako tahap pertama dengan tahap kedua, diprediksi akan terjadi penurunan permintaan. Tepatnya saat bulan Ramadhan yang sudah berjalan di waktu pertengahan. Selanjutnya secara bertahap akan mengalami lonjakan kembali di penghujung bulan Ramadhan sampai masuk Hari Raya Idul Fitri,” tandasnya.
Dalam tahapan tersebut, setidaknya peningkatan permintaan akan melonjak tajam. Baik para pedagang hingga masyarakat akan mempersiapkan segala hidangan untuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dari pihak pedagang pun mempunyai harapan yang cukup besar kepada pihak pemerintah untuk bisa memastikan dan menjaga ketersediaan komoditas berbagai bahan pangan. Sehingga tak ada permasalahan maupun gangguan hingga momen arus mudik lebaran nanti.
Prediksi ketiga, beberapa hari pasca Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan harga bahan pangan terjadi diakibatkan karena banyaknya pedagang yang diprediksikan libur tak berjualan karena masih momen lebaran. Sebagian besar pedagang pasti akan mudik dan belum memiliki stok lagi untuk dijual.
“Pada tahapan terakhir ini, juga bisa dianggap sebagai fase rawan. Kami pun sangat berharap kepada pihak pemerintah agar bisa mengantisipasi sedini mungkin. Sehingga selama menunaikan ibadah puasa hingga tiba Hari Raya Idul Fitri, semuanya bisa tetap lancar dan aman terkendali,” kata Putri Bilanova (Wakil Sekretaris Jenderal Kajian Penelitian dan Pengembangan DPP Ikappi).
Diperlukan kerjasama baik dari masyarakat, pedagang dan pemerintah untuk bisa menjaga pasokan distribusi bahan pangan menjelang Ramadhan, selama Ramadhan, menjelang Hari Raya Idul Fitri hingga pasca Hari Raya Idul Fitri.
Permasalahan yang seringkali ditemukan dalam momen – momen krusial tersebut adalah adanya oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengambil kesempatan untuk meraup untung besar dengan cara menimbun pasokan sembako. Diharapkan, kondisi seperti itu tak akan terjadi sehingga tak menyengsarakan rakyat kecil seperti halnya sengkarut minyak goreng yang hingga kini masih menemui jalan buntu.