Linamasa.com – Perusahaan yang dulunya sempat jaya yakni Nokia, akhir – akhir ini tampak lesu dan menyerah untuk mengembangkan ponsel pintar dengan tipe flagship. Hal ini bisa dibuktikan dari tak adanya produk ponsel flagship yang dipamerkan oleh produsen teknologi lawas di acara Mobile World Congress (MWC) 2022 yang diselenggarakan pada beberapa waktu lalu.
Ini artinya, pihak Nokia stagnan pada produk ponsel flagship yang diluncurkan pada tahun 2019 silam yakni Nokia 9 PureView. Sebelumnya, Nokia 9 PureView memang sempat menyita perhatian banyak orang karena fitur kamera yang ditawarkannya. Fitur kamera Nokia 9 PureView mempunyai kemampuan dari segi pengaturannya. Pengaturan kamera tersebut terdapat 5 pilihan yang disematkan pada bagian punggung kameranya.
Namun yang sangat disayangkan adalah, perusahaan HMD Global yang menjadi perusahaan pendukung sekaligus yang memberikan naungan pada Nokia, terpaksa harus mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut pun bukan tanpa sebab. Alasan paling masuk akal terjadinya kemunduran perusahaan HMD Global adalah dengan alasan kekurangan pasokan chip untuk digunakan mengembangkan produk lanjutan dari Nokia 9 PureView.
Selain itu, ternyata juga terdapat beberapa masalah krusial di ruang lingkup internal yang salah satunya adalah untuk proses upgrade software yang sempat mengalami penundaan dan berujung pembatalan.
Di sisi lain, jika ponsel tersebut dipaksa untuk dikembangkan, baik dari segi harga dan juga segi spesifikasi, akan sangat berat untuk bersaing di pasaran. Mengingat pengembangan teknologi ponsel saat ini sangat pesat dan mampu membanderolnya dengan harga murah.
Karena berbagai permasalah tersebut, hingga kini produk Nokia 9 PureView masih belum bisa untuk dilanjutkan ke seri teranyar. Padahal untuk rentang waktu peluncuran seri terakhir hingga saat ini sudah berjalan 2 tahun. Tidak biasanya, perusahaan pengembang ponsel membutuhkan waktu lama seperti ini untuk meluncurkan versi terusan sebuah ponsel.
Sebagian besar perusahaan pengembang ponsel pintar justru berlomba – lomba meluncurkan beragam teknologi baru hanya dalam hitungan bulan saja. Misalnya saja dari seri A ke seri B, tak sampai 1 tahun pasti sudah ada generasi penerusnya.
Dari informasi terakhir yang didapatkan, ternyata perusahaan HMD Global juga masih belum ada rencana dalam waktu dekat untuk memberikan pengumuman terkait dengan ponsel premium yang hendak diluncurkan sebagai ponsel terusan dari Nokia 9 PureView.
Menurut penjelasan yang diberikan oleh Kepala Pemasaran Produk Adam Ferguson, dirinya mengaku secara terang – terangan bahwa untuk memproduksi ponsel dengan banderol harga mencapai Rp 11,4 juta dirasa sangat tidak masuk akal bagi internal Nokia. Penjelasan ini disampaikan langsung kepada pihak Android Authority.
Alih – alih memikirkan untuk bisa segera meluncurkan ponsel flagship, pihak perusahaan HMD Global justru tengah fokus pada beberapa ponsel dengan fitur mid range dan entry level. Hanya dalam jarak satu tahun saja setelah berhasil meluncurkannya, pihak Nokia telah mendistribusikan setidaknya sebanyak 25 juta lebih ponsel.
Menurut keterangan yang diberikan oleh pihak Nokia, penurunan jumlah distribusi juga sempat terjadi pada kuartal kedua di sepanjang tahun 2020 dan kembali mengalami peningkatan pada kuartal ketiga.
Untuk sementara waktu, pihak HMD Global akan fokus pada strategi produksi ponsel yang ditawarkan dengan harga ekonomis, namun memiliki tingkat ketahanan yang baik terlebih dahulu. Selain itu, yang menjadi andalan lainnya adalah daya tahan baterai sebagai sumber energi utama sebuah ponsel.
Deretan Smartphone Nokia kini termasuk dalam kategori seri C, seri G dan seri X. Kemudian untuk seri T juga terdapat tabletnya, dilansir dari laporan yang diunggah oleh media Screen Rant.
Beberapa smartphone tersebut, didistribusikan khusus untuk wilayah Amerika Serikat saja, karena disana dianggap sebagai tempat paling cocok karena tak ada persaingan dari produk – produk bermerek China.