Linamasa.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menunjuk Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PT PFN).
Keputusan ini menarik perhatian publik, mengingat Ifan lebih dikenal sebagai vokalis band Seventeen yang melegenda di industri musik Indonesia.
Juru bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menyampaikan bahwa penunjukan Ifan Seventeen didasarkan pada pengalaman dan kiprahnya yang luas di dunia hiburan, termasuk sebagai produser.
Dengan posisi barunya ini, Ifan diharapkan mampu membawa PFN berkembang dan berinovasi dalam industri perfilman nasional.
Siapa Ifan Seventeen?
Ifan Seventeen lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983. Meskipun lahir di kota budaya, ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sebelum akhirnya pindah ke Pontianak.
Sejak remaja, kecintaannya terhadap dunia musik sudah terlihat jelas.
Pendidikan Ifan cukup beragam. Ia menempuh pendidikan di berbagai institusi, mulai dari TK Islam Kartini Jakarta, SD Kasih Ananda Jakarta, hingga SMA Negeri 3 Pontianak.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam kehidupan pribadinya, Ifan telah mengalami berbagai perjalanan emosional. Ia menikah dengan Ghea Astrid Gayatri pada 2006 dan dikaruniai seorang anak sebelum akhirnya bercerai pada 2011.
Kemudian, pada 2016, ia menikah dengan Dylan Sahara, yang tragisnya menjadi korban tsunami Selat Sunda pada 2018. Pada 29 Mei 2021, ia kembali menemukan kebahagiaannya dan menikah dengan Citra Monica.
Perjalanan Karier
Nama Ifan mulai dikenal luas saat ia bergabung dengan Seventeen pada 2006. Saat itu, ia mengikuti audisi setelah vokalis sebelumnya hengkang.
Keputusan tersebut menjadi awal dari kesuksesannya di industri musik.
Pada 2008, Seventeen merilis album Lelaki Hebat, yang sukses besar di pasar musik Indonesia. Lagu-lagunya seperti Jaga Selalu Hatimu dan Kemarin menjadi hits yang masih dikenang hingga kini.
Tak hanya di dunia musik, Ifan juga sempat menjajal dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada 2014 melalui Partai Gerindra dan kembali maju pada 2019 lewat Partai Kebangkitan Bangsa.
Meski belum berhasil, langkah tersebut menunjukkan ketertarikannya pada dunia kepemimpinan dan pemerintahan.
Kini, dengan posisinya sebagai Direktur Utama PFN, ia menghadapi tantangan baru di dunia perfilman. PFN sebagai perusahaan pelat merah memiliki peran besar dalam produksi dan distribusi film nasional.