Linamasa.com – Menurut laman resmi Singapore National Parks, nama ilmiah kecubung adalah Datura metel L. Klasifikasi tanaman ini mencakup: kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledoneae, subkelas Sympetalae, ordo Solanales, famili Solanaceae, genus Datura, dan spesies Datura metel L.
Kecubung memiliki berbagai nama lain seperti apel duri halus, apel duri ungu, apel berduri, dan terompet setan. Nama terompet setan muncul karena tanaman ini mengandung senyawa berbahaya bagi manusia.
Tanaman Kecubung
Kecubung adalah tanaman hias yang telah lama digunakan dalam pengobatan alternatif berkat kandungan senyawa aktifnya. Namun, kecubung juga sering disalahgunakan sebagai zat adiktif yang dapat menimbulkan efek halusinasi dan euforia.
Kecubung (Datura sp.) merupakan tanaman semak yang bunganya mirip trompet berwarna putih atau ungu dan buahnya bulat serta berduri. Di Indonesia, kecubung sering dijadikan tanaman hias karena bentuk bunganya yang unik dan indah.
Selain itu, kecubung juga sering digunakan dalam pengobatan alternatif. Tanaman ini diyakini mampu menyembuhkan memar, luka, sakit gigi, demam, rematik, asam urat, dan asma. Namun, kecubung juga mengandung zat beracun yang bisa menimbulkan gejala berbahaya jika dikonsumsi, terutama jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.
Cara Mengatasi Efek Samping Kecubung
Jika kecubung telah dikonsumsi dan menyebabkan gejala keracunan, segeralah cari bantuan medis untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya. Berikut beberapa langkah yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis untuk mengatasi efek samping konsumsi kecubung:
Detoksifikasi
Proses ini dilakukan untuk mencegah penyerapan zat-zat beracun oleh tubuh, biasanya dengan memberikan cairan yang dicampur dengan arang aktif.
Obat-obatan
Pemberian obat-obatan, seperti fisostigmin salisilat melalui cairan infus, dapat diperlukan untuk mengatasi gejala keracunan seperti delirium.
Pemantauan
Dokter atau tenaga medis akan memantau gejala yang muncul dan keberhasilan penanganan yang telah diberikan.
Bahaya Mengonsumsi Kecubung
Kecubung sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, tanin, dan flavonoid yang bersifat antioksidan. Namun, tanaman ini juga mengandung alkaloid tropana seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin yang berbahaya jika dikonsumsi. Beberapa bahaya dan gangguan kesehatan akibat mengonsumsi kecubung meliputi:
Halusinasi
Mengonsumsi bagian mana pun dari tanaman kecubung dapat menyebabkan halusinasi karena kandungan alkaloid tropana yang memiliki efek antikolinergik, meracuni sistem saraf dan menimbulkan halusinasi serta kejang.
Kecanduan
Selain halusinasi, kecubung sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika karena dapat menciptakan efek euforia. Biji kecubung adalah bagian yang paling sering disalahgunakan.
Delirium
Efek antikolinergik dari keracunan sistem saraf juga bisa menyebabkan linglung atau delirium, di mana penderita sulit fokus dan berpikir jernih, sering kali menjadi gelisah dan sulit mengenali orang di sekitarnya.
Dehidrasi
Keracunan sistem saraf akibat alkaloid tropana juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan rasa haus, mulut kering, kulit kering, dan mata kering.
Takikardia
Mengonsumsi kecubung bisa meningkatkan frekuensi detak jantung atau takikardia, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, bahkan kematian.
Selain bahaya-bahaya tersebut, konsumsi kecubung juga dapat menyebabkan demam, sakit kepala, sakit perut, diare, muntah, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan.
Kecubung dengan nama ilmiah Datura metel L. adalah tanaman yang menarik dan memiliki banyak manfaat kesehatan jika digunakan dengan benar.
Namun, penting untuk diingat bahwa kecubung juga memiliki potensi bahaya yang serius jika disalahgunakan atau dikonsumsi tanpa pengawasan medis yang tepat.
2 comments
Pingback: Mengenal Sejarah dan Cara Memasak Bubur Asyura
Pingback: Mengenal Hoarding Disorder: Penyebab dan Cara Mengatasinya