Baby Blues
Source: klikdokter

Apa Itu Baby Blues? Ini Ciri-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Linamasa.com – Kelahiran buah hati membawa kebahagiaan yang tak terhingga bagi orang tua. Namun, banyak ibu yang justru mengalami kesedihan atau gangguan mood yang parah setelah melahirkan, kondisi ini dikenal sebagai baby blues syndrome.

Lalu, apa itu baby blues syndrome? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini!

Apa Itu Baby Blues Syndrome?

Baby blues syndrome adalah kondisi mental di mana wanita mengalami perasaan cemas dan sedih berlebihan pasca melahirkan. Kondisi ini biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan dan dapat berlangsung hingga 14 hari. Kondisi mental tersebut dialami oleh sekitar 80 persen ibu baru, tanpa memandang usia, pendapatan, budaya, atau tingkat pendidikan.

Meskipun baby blues bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, kondisi ini tidak boleh diabaikan karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi. Jika gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression), yang merupakan kondisi lebih serius.

Ciri-Ciri Baby Blues

Baby blues biasanya terjadi pada 2–5 hari setelah melahirkan dan ditandai dengan:

  • Mudah tersinggung, kesal, atau menangis
  • Sering merasa cemas
  • Sulit tidur atau insomnia meskipun sangat lelah
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan sederhana
  • Tidak nafsu makan
  • Merasa tidak sayang dengan bayi yang baru dilahirkan

Gejala ini biasanya hanya berlangsung hingga 14 hari dan bisa membaik dengan sendirinya. Berbeda dengan depresi pascamelahirkan, kondisi mental ini tidak sampai membuat ibu kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Penyebab pasti kondisi tersebut belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut bisa menjadi pemicunya:

Adaptasi Menjadi Ibu

Kesulitan beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu dapat meningkatkan risiko kondisi ini. Kesulitan ini seringkali diperparah oleh tanggung jawab sehari-hari dan kurangnya tidur.

Perubahan Hormon

Setelah melahirkan, terjadi perubahan hormon dalam tubuh yang memengaruhi perasaan atau suasana hati ibu. Penurunan kadar estrogen dan progesteron, atau hormon lain yang diproduksi kelenjar tiroid, dapat menyebabkan ibu mudah lelah, perubahan emosi, hingga depresi.

Kelelahan dan Kurangnya Istirahat

Perubahan pola tidur selama merawat bayi bisa memicu perasaan depresi. Kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan sekitar juga bisa membuat ibu merasa kelelahan karena kurang istirahat.

Riwayat Masalah Mental

Ibu dengan riwayat masalah mental seperti gangguan kecemasan, stres, atau bipolar lebih rentan mengalami baby blues.

Cara Mengatasi

Kondisi ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu mengatasi gejala baby blues:

  • Tidur Cukup: Istirahatlah saat bayi tidur siang.
  • Makan Makanan Sehat: Konsumsi makanan yang baik dan dapat meningkatkan mood.
  • Jalan-jalan: Menghirup udara segar dan sinar matahari dapat membantu.
  • Olahraga: Lakukan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.
  • Terima Bantuan: Terimalah bantuan dari orang lain.
  • Santai: Fokus pada diri sendiri dan bayi, jangan terlalu khawatir dengan tugas-tugas lainnya.

Jika gejala kondisi mental tersebut tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, penting untuk segera mencari bantuan medis. Perawatan dapat membantu ibu merasa lebih baik dan mencegah berkembangnya postpartum depression.

Dengan memahami ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya, diharapkan para ibu dapat lebih siap menghadapi perubahan emosi setelah melahirkan dan menjaga kesehatan mental mereka.

 

About Nuriyah Nofasari

Check Also

Kecubung Adalah

Kecubung Adalah Beserta Efek Samping dan Cara Mengatasinya

Linamasa.com – Menurut laman resmi Singapore National Parks, nama ilmiah kecubung adalah Datura metel L. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *