Linamasa.com – Wasit Shen Yinhao menjadi perbincangan hangat dalam laga semifinal Piala Asia U-23 antara Indonesia dan Uzbekistan pada Senin, 29 April malam di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Pada pertandingan tersebut, Shen Yinhao, yang dipercayakan sebagai wasit utama, mendapat sorotan tajam karena dianggap tidak adil dalam memimpin pertandingan bagi pemain Timnas Garuda Muda.
Sejumlah keputusan kontroversial yang diambil oleh Shen Yinhao, terutama setelah menggunakan sistem VAR, menjadi puncak perdebatan.
Pertama-tama, ia membatalkan tendangan bebas Indonesia atas pelanggaran yang terjadi terhadap pemain Witan.
Kemudian, gol yang dicetak oleh Muhammad Ferarri dibatalkan, dan yang terakhir, Shen Yinhao memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.
Profil Shen Yinhao
Shen Yinhao merupakan seorang wasit sepak bola yang berasal dari Tiongkok, lahir di Shanghai pada 6 November 1986.
Meskipun telah mengukir prestasi sebagai wasit internasional FIFA sejak tahun 2018 di usianya yang ke-38, namun perjalanannya tidak lepas dari kontroversi.
Sebelumnya, ia telah memimpin pertandingan di liga domestik Tiongkok selama lima tahun sebelum mendapat kesempatan memimpin laga internasional antara China dan Suriah pada tahun 2018.
Pengalamannya yang luas membawanya ditunjuk oleh AFC sebagai wasit dalam pertandingan Piala Asia U-23 pada tahun 2024.
Namun, prestasinya yang gemilang tidak mampu menghindarkannya dari sorotan kontroversi.
Salah satu momen yang paling mencolok adalah saat memimpin pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Indonesia dan Uzbekistan.
Meskipun mendapat banyak kritik dari para penggemar sepak bola Indonesia, Yinhao tetaplah seorang wasit berpengalaman dengan statistik yang menegaskan kualitasnya.
Hingga saat ini, ia telah memimpin 141 pertandingan dengan catatan 498 kartu kuning.
Selain itu, 12 kartu merah akumulasi, dan 12 kartu merah langsung.
Kontroversi yang terjadi dalam pertandingan tersebut menjadi pembelajaran baginya dan juga bagi para pemangku kepentingan sepak bola.
Bagi wasit untuk tetap menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, demi menjaga keadilan dalam olahraga yang kita cintai ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.