Linamasa.com – Film Kiblat telah menjadi pusat perbincangan dan kontroversi sebelum bahkan tayang di layar lebar. Kontroversi ini memuncak setelah perilisan poster film Kiblat yang dianggap sensitif dan menimbulkan kritikan dari berbagai pihak.
Poster tersebut menggambarkan seseorang yang mengenakan mukena seperti dalam keadaan kesurupan saat sedang rukuk.
Wajah perempuan dalam poster tersebut terlihat menengadah dan berteriak, bukan dalam posisi menunduk seperti dalam sholat.
Ditambah lagi, judul film yang diberikan, Kiblat membuat film tersebut dianggap sebagai eksploitasi dan pencemaran terhadap agama Islam.
Kritik dari masyarakat ramai terutama di media sosial, membuat rumah produksi film, Leo Pictures, langsung menarik promosi film Kiblat dari platform media sosial mereka.
Lembaga Sensor Film (LSF) juga turut angkat bicara terkait kontroversi ini, menyatakan bahwa film Kiblat belum lulus sensor. Beberapa aspek dalam film tersebut dinilai masih membutuhkan peninjauan lebih lanjut dan perbaikan dari rumah produksi.
Sinopsis Film Kiblat
Namun, di balik kontroversi tersebut, apa sebenarnya cerita yang disajikan dalam film Kiblat? Mari kita simak sinopsisnya.
Film ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Ainun (diperankan oleh Yasmin Napper) yang tinggal di sebuah kampung bersama dengan uwa atau kakak orang tuanya.
Ainun tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Meskipun begitu, dia sangat mengagumi pemimpin padepokan sakti di Kampung Bumi Suwung yang bernama Abah Mulya.
Abah Mulya dipercayai memiliki kekuatan gaib yang luar biasa, seperti mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan menggandakan uang.
Karena kagumnya terhadap Abah Mulya, Ainun dan sahabatnya, Rini (diperankan oleh Ria Ricis), kerap meniru gaya hidup dan ajaran Abah Mulya.
Namun, segalanya berubah setelah Abah Mulya meninggal dunia dan Ainun mengetahui bahwa Abah Mulya sebenarnya adalah ayah kandungnya.
Ainun pun mulai menyelidiki lebih dalam tentang kehidupan Abah Mulya dan padepokannya.
Dalam proses pencariannya, Ainun menemukan berbagai hal yang mengganjal, termasuk fakta bahwa tidak ada yang pernah mendengar adzan atau melaksanakan salat di padepokan tersebut.
Dari sinilah Ainun menyadari bahwa sosok yang selama ini diagung-agungkan adalah seorang yang mengajarkan ajaran sesat yang menjauhkannya dari kiblat yang sebenarnya. Ainun kemudian berusaha keras untuk melepaskan diri dari pengaruh ajaran sesat tersebut.