Linamasa.com – Pada tahun 1996, perusahaan ikonik sepeda motor Amerika, Harley-Davidson, mengambil langkah yang tidak biasa dengan memperluas merek mereka ke industri parfum dengan meluncurkan “Harley-Davidson Cologne” bagi pria.
Tujuan di balik langkah ini adalah untuk memanfaatkan citra keberanian, kebebasan dan maskulin yang melekat pada merek mereka dan menciptakan produk yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Namun, peluncuran “Harley-Davidson Cologne” ternyata menjadi salah satu kesalahan merek terbesar dalam sejarah. Salah satu alasan utama kegagalan ini adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang pasar parfum dan preferensi konsumen di industri tersebut.
Kesalahan pertama yang dilakukan oleh Harley-Davidson adalah dalam pemilihan kemasan. Mereka memilih botol parfum yang mirip dengan bentuk botol minuman beralkohol, seperti botol wiski atau bourbon.
Baca juga: Peluang Usaha Jual Beli Motor Bekas, Potensi Bisnis yang Yahud
Meskipun maksud mereka adalah mencerminkan kegagahan dan kualitas dari produk, namun kemasan tersebut ternyata salah diinterpretasikan oleh konsumen sebagai minuman beralkohol, bukan sebagai sebuah produk parfum. Ini menyebabkan bias dan penolakan dari konsumen yang tidak menganggapnya sebagai produk parfum yang serius.
Kesalahan lainnya adalah dalam formulasi aromanya. “Harley-Davidson Cologne” memiliki aroma yang kuat dan berat, mirip dengan aroma yang terkait dengan bahan bakar, minyak, dan pelumas di sepeda motor Harley-Davidson.
Ini bukanlah jenis aroma yang umumnya dicari oleh konsumen di dunia parfum. Jenis wewangian tersebut tidak menarik bagi mayoritas orang dan tidak mencerminkan kesegaran atau daya tarik yang diharapkan dari produk parfum.
Selain itu, harga “Harley-Davidson Cologne” juga menjadi faktor yang berkontribusi pada kegagalan ini. Dijual dengan harga yang cukup tinggi, yang tidak sejalan dengan persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Konsumen menganggap produk ini terlalu mahal untuk apa yang mereka tawarkan pada sebuah parfum.
Hasilnya, “Harley-Davidson Cologne” gagal memikat pasar dan menjadi sebuah kegagalan besar bagi merek. Produk ini tidak mendapatkan daya tarik konsumen yang diharapkan, dan penjualan yang rendah menyebabkan penarikan produk dari pasaran hanya dalam waktu singkat setelah diluncurkan.
Kasus “Harley-Davidson Cologne” menjadi contoh penting tentang pentingnya memahami pasar target dan mengikuti tren serta preferensi konsumen dalam meluncurkan produk baru.
Artikel menarik lainnya: Spesifikasi Lengkap Sepeda Motor Honda Beat 2016
Kesalahan dalam memahami dan merespon kebutuhan pasar bisa mengakibatkan reputasi merek tercoreng dan penurunan penjualan yang signifikan.
Akhirnya Harley-Davidson belajar dari kegagalan ini dan fokus kembali pada bisnis inti mereka sebagai produsen sepeda motor yang sukses.
3 comments
Pingback: Mengenal Stunting, Pengertian Sampai Cara Mengatasinya
Pingback: Makna dan Pengertian Isra Miraj dalam Ajaran Islam
Pingback: Pasangan Mahalini dan Rizky Febian Menjalani Prosesi Mepamit