Linamasa.com – Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunah yang bisa dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.
Berdasarkan informasi dari sebuah riwayat, bagi siapa saja yang melaksanakan puasa satu ini, bisa menghapuskan dosa selama setahun lalu.
Keutamaan menjalankan puasa Asyura sendiri diriwayatkan dari Abu Qotadah Al Anshori. “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan dari puasa Arafah? Belia menjawab, Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu (HR Muslim).
Penjelasan lebih lanjut tentang Puasa Asyura juga diberikan oleh Syaikh Muhammad Al Utsaimin melalui Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4, dimana terdapat beberapa hadist yang bisa memperkuat kesunahan dari ibadah Puasa Asyura tersebut.
Salah satunya ada di dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR Muslim dan HR Imam Bukhari. ‘Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa pada hari itu.”
Sejarah Ibadah Puasa Sunnah Asyura
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Nur Solikhin melalui Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum ajaran Islam datang di muka bumi, bangsa Quraisy sudah melaksanakan puasa setiap hari Asyura tiba.
Begitu pula dengan Nabi Muhammad SAW yang tak pernah absen melaksanakan ibadah sunnah Puasa Asyura tersebut.
“Bangsa Quraisy sudah menjalankan ibadah puasa saat tiba hari Asyura, termasuk Nabi Muhammad SAW yang juga tak pernah meninggalkannya,” kata Nur Solikhin (Penulis Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah).
Untuk itu, berdasarkan kebiasan tadi, Baginda Rasulullah SAW pun meminta kepada semua umat islam agar turut menjalankan ibadah puasa sunnah Asyura bahkan hampir menjadikannya sebagai ibadah wajib.
Namun seiring berjalannya waktu, setelah turun perintah untuk puasa di Bulan Ramadhan, Puasa Asyura statusnya menjadi sunnah.
Dilansir dari unggahan catatan di media detikhikmah, hari Asyura merupakan salah satu hari yang termasuk dalam kategori dimuliakan oleh umat beragama.
Bangsa Yahudi juga turut memuliakan hari Asyura dengan melakukan puasa seharian penut. Begitu juga dengan umat Islam, yang mana disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa sebagai wujud penghormatan atas kemenangan yang telah berhasil diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS.
Hal ini diperkuat dari sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu Abbas, yakni :
“Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, Beliau melihat orang – orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, hari apa ini? Mereka menjawab, hari yang baik, hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW pun bersabda, Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian. Kemudian Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR Muslim).
Jadwal Puasa Sunnah Asyura
Puasa Sunnah Asyura bisa dikerjakan setiap tanggal 10 Muharram. Untuk tahun ini, bisa dikerjakan pada hari Senin, 8 Agustus 2022.
Bagi Anda yang dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat berpuasa, direkomendasikan untuk menjalankan ibadah puasa sunnah satu ini. Mengingat banyak keutamaan yang ditawarkan saat menjalankan Puasa Sunnah Asyura.
Bacaan Niat Puasa Sunnah Asyura
Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnati Asyura lillahi ta’ala.
Maksud dari bacaan tersebut ialah :
“Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala.”
Keutamaan dari Puasa Sunnah Asyura
Beberapa keutamaan dari Puasa Sunnah Asyura antara lain yakni :
- Puasa di bulan Muharram bisa dikatakan sebagai puasa yang diutamakan. Sebagaimana seperti diriwayatkan di dalam hadist. “Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama.”
- Puasa Bulan Muharram menjadi salah satu keutamaan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan – bulan mulia (asyuhurul hurum). Seperti diriwayatkan dari Al Bahili : Aku mendatangi Rasulullah SAW, kemudian berkata “Wahai Rasulullah, Aku adalah laki – laki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?” Rasulullah SAW bersabda,”Dulu Aku tidak melihat tubuhmu yang lemah.” Al Bahili menjawab,”Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, Aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.” Rasulullah SAW bersabda,” Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Al Bahili menjawab,”Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus menerus).” Rasulullah bersabda,”Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan – bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
- Menjalankan puasa sehari saja selama bulan Muharram, mendapatkan pahala seperti halnya sedang berpuasa dalam kurun waktu 30 hari penuh (1 bulan).
- Bagi umat muslim, menjalankan Puasa Sunnah Asyura menawarkan keuntungan tersendiri yakni bisa melebur dosa yang sudah dilakukan selama setahun penuh (tahun lalu).
- Bagi para umat muslim yang juga ikut menjalankan Puasa Sunnah Tasu’a, bisa dijadikan pelengkap Puasa Sunnah Asyura. Selain itu juga sekaligus menjadi pembeda paling utama antara kaum muslim dengan kamu Yahudi. Karena pada tanggal tersebut sama – sama melaksanakan Puasa Sunnah Asyura.
Rekomendasi Puasa Sunnah di Bulan Muharram
Selain menjalankan ibadah Puasa Sunnah Asyura, umat islam juga diperintahkan untuk menjalankan Puasa Sunnah Tasu’a pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram dan puasa hari Senin serta Kamis.
Hal ini didukung dengan adalanya sabda Rasulullah SAW :
“Sebaik – baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.