Linamasa.com – Aida S Budiman (Deputi Gubernur Bank Indonesia) menjelaskan, bahwa respons terkait dengan adanya kebijakan ekonomi syariah harus berjalan selaras dengan penerapan strategi ekonomi secara nasional.
Hal ini sangat perlu dilakukan dalam rangka mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Ini penting untuk dilakukan karena ekonomi syariah tidak akan lepas dari ekonomi nasional,” ungkap Aida saat menghadiri Upacara Pembukaan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Indonesia Timur Indonesia pada hari Kamis, 28 Juli 2022.
Aida S Budiman (Deputi Gubernur Bank Indonesia) menilai bahwa ekonomi syariah bisa memberikan dukungan langsung pada kondisi perekonomian secara nasional, seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.
Pada kuartal I 2022, menurut keterangan Aida S Budiman (Deputi Gubernur Bank Indonesia) lebih lanjut bahwa, sektor aktivitas usaha yang menerapkan prinsip syariah mengalami pertumbuhan di angka 4,73 persen, yang mana angkanya pun terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi syariah juga mendapat dukungan langsung dari bisnis yang menerapkan model kuat karena diketahui telah menganut nilai universal, tahan banting terhadap siklus ekonomi dan juga memiliki penetrasi yang kuat dengan kondisi ekonomi yang ada di daerah.
Aida S Budiman (Deputi Gubernur Bank Indonesia) mengatakan setidaknya terdapat tiga strategi yang digunakan untuk mendorong akselerasi pengembangan ekonomi syariah di tengah adanya bermacam – macam tantangan ketidakpastian di ruang lingkup global.
Pertama, yang perlu dilakukan adalah menyelaraskan pengembangan ekonomi syariah yang mana bermanfaat sebagai akselerasi pemulihan ekonomi secara nasional serta digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi hingga keuangan.
Kedua, bisa melakukan penguatan kelembagaan yang bertujuan untuk membantu proses pengembangan eksyar dengan cara penguatan Rantai Nilai Halal (RNH) yang bisa dilakukan dengan metode end to end, sehingga mampu menghasilkan produk lokal yang memiliki kualitas tinggi.
Ketiga, dengan memanfaatkan teknologi digital, juga sangat efektif untuk membantu meningkatkan inklusivitas.
“Pemanfaatan teknologi berbasis digital, yang dilakukan pada masa pandemi, telah membantu membuka peluang bisnis baru yang ruang lingkupnya lebih luas dan juga lebih cepat dengan cakupan antar daerah, lintas provinsi hingga lintas negara,” jelas Aida S Budiman (Deputi Gubernur Bank Indonesia).
Produk yang termasuk dalam kategori halal yang berhasil diperjualbelikan di berbagai e-commerce hingga marketplace mencapai angka Rp 10,82 triliun selama periode bulan Januari 2022 sampai Mei 2022.
Angka ini setidaknya berhasil tumbuh sebanyak 23 persen jika dibandingkan dengan periode di tahun lalu.
Untuk itu, pihak BI pun terus mengawal dan memastikan bahwa transaksi ekonomi maupun keuangan syariah bisa terus dilakukan dengan lebih cepat, mudah, murah, aman dan juga andal.
Saat ini, BI tengah mengembangkan dua program utama unggulan yang berhubungan dengan digitalisasi. BI tengah berusaha agar keberadaan QRIS bisa membantu memudahkan aksesnya hingga lintas negara.
Sementara dari sisi sistem pembayarannya sendiri, BI sudah melakukan pengembangan layanan melalui BI Fast, dengan biaya transfer yang relatif lebih murah.
Andi Sudirman (Gubernur Sulawesi Selatan) mengatakan apresiasinya terhadap Bank Indonesia dan juga seluruh stakeholders lainnya atas kerja keras dan sinergi dalam upaya pengembangan ekonomi serta keuangan syariah di Sulawesi Selatan, termasuk melalui penyelenggaraan acara Fesyar tersebut.
Menurut keterangannya lebih lanjut bahwa, salah satu potensi yang ada pada proses pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis syariah di daerah Sulawesi Selatan adalah terletak pada sektor pariwisatanya.
Pemprov Sulawesi Selatan terus berupaya untuk mendorong wisata halam demi bisa mewujudkan seluruh visi ekonomi syariah.
Potensi pengembangan ekonomi syariah pun bisa dilihat secara langsung pada industri restoran hingga perhotelan, karena sudah melalui berbagai rangkaian proses sertifikasi halal yang bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap kualitas produk dan kepuasan para pelanggan.
Selain itu, pihak Pemprov juga berupaya untuk terus memberikan dorongan investasi berbagai produk unggulan seperti kopi (kopi kalosi dan kopi toraja), beras dan kakao.
Amir Uskara (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI) menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut, bisa membantu mendorong akselerasi seluruh proses pengembangan dari eksyar terkhusus untuk wilayah KTI.
Lebih lanjut, Amir Uskara (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI) menegaskan bahwa pentingnya melakukan kolaborasi dan juga kerjasama agar bisa semakin cepat mendorong kemajuan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur.
Data yang dikeluarkan oleh Global Islamic Report Cut Off 2021 menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi pertama dalam Islamic Finance Country Index (IFCI).
Kondisi ini, tentu bisa menjadi sebagai tumpuan dan dasar untuk lebih optimis dalam mendorong pertumbuhan dunia industri keuangan berbasis syariah di Indonesia.
Sehingga diharapkan masyarakat bisa berbangga hati, karena di Indonesia pada akhirnya bisa menjadi salah satu bagian penting dalam seluruh rencana ekonomi global untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Pihak Kementerian Agama, dalam upaya memberikan dukungan sekaligus membangun ekosistem keuangan berbasis syariah, terkhusus untuk sektor riil, sudah mengeluarkan landasan kebijakan guna terciptanya industri halal di banyak sektor riil yakni dengan mendirikan sebuah badan yang diberi nama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH),” ungkap Nizar (Sekjen Kemenag) saat sedang menghadiri gelaran acara International Conference on Islamic Economic Studies yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said, Surakarta pada hari Rabu, 27 Juli 2022.
Sebagai tambahan informasi, bahwa Fesyar KTI sendiri merupakan bagian dari seluruh rangkaian kegiatan Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) ke sembilan.
Acaranya dijadwalkan akan digelar secara hybrid selama periode tanggal 28 Juli 2022 hingga 31 Juli 2022.
Rangkaian kegiatan yang ada pada Fesyar sendiri terdiri dari Sharia Fair dan Sharia Economic Forum.