Linamasa.com – Luangkan waktu sejenak untuk tips bersaing dalam usaha berikut ini. Buat apa? Karena dunia itu kejam, bisnis itu brutal! Bisnis adalah dunia yang menuntut kita untuk terus belajar.
Usaha kita itu harus tetap kompetitif agar tak kehilangan pangsa pasar dan adaptif dengan peluang yang baru.
Simak tips berikut ini untuk tetap adaptif terhadap perubahan sekaligus mengalahkan kompetitor yang memasuki pasar usahamu.
Strategi Bersaing dalam Pemasaran dan Perkembangan
1. Fokus Pada Leads
Leads terkait erat dengan visibilitas, kredibilitas, kepercayaan, dan minat dari calon customer. Fokus pada leads berkualitas secara otomatis akan meningkatkan peluang untuk closing.
Penelitian menunjukkan jika persentase prospek yang berubah menjadi penjualan adalah sekitar 10% hingga 15%.
Disinilah pentingnya komponen bisnis yang efektif. Untuk pelaku bisnis online misalnya, leads yang datang harus ditanggapi efektif oleh customer service yang bagus.
Peran cs yang bagus akan memperbesar konversi. Konversi dihitung setelah terjadi pembelian tunai, penandatanganan kontrak, berlangganan maupun bentuk konversi lainnya.
2. Jangan Jual Produknya, Tekankan di Problem Solvingnya
Bisakah kita jual solusinya dan bukan langsung produknya? Bisa, bahkan lebih baik. Coba cari tahu apa sih masalah yang perlu dipecahkan calon customer?
Untuk menjual solusi, mulailah dengan membangun hubungan yang ideal antara kebutuhan customer dengan produk yang kita miliki.
Karena seringkali produk dibuat dengan pendekatan satu ukuran (dipukul rata) untuk semua, bukan sebagai barang yang mudah disesuaikan (beradaptasi) untuk memfasilitasi kebutuhan khusus per individu.
Solusi bisa berupa layanan, produk, maupun kombinasi keduanya yang disiapkan dengan cermat. Inilah yang akan menolong customer memecahkan masalahnya.
Di dunia saat ini, bisnis berubah dengan sangat cepat. Itu semua terjadi untuk mengakomodasi keinginan serta kebutuhan customer yang juga berubah. Sebagai pemilik bisnis, kita tak boleh terus bergantung pada praktik lama dan mengharapkan hasil yang berbeda.
Menjual solusi akan mengharuskan kita mengubah cara berbisnis secara total. Misalnya, alih-alih hanya mendorong produk ke pasar, kita diwajibkan terlebih dahulu menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk menciptakan hubungan yang tulus dengan customer.
Inilah momen kita untuk memahami masalah mereka dan menciptakan solusi yang menyelesaikan masalahnya.
3. Selalu Mengoptimasi Harga
Harga adalah salah satu faktor yang selalu dipertimbangkan oleh pembeli. Manajemen dan pengoptimalan harga yang cerdas dapat membantu perusahaan menarik lebih banyak customer, meningkatkan penjualan, dan memaksimalkan keuntungan.
Menemukan harga tepat, adalah menemukan keseimbangan antara nilai sebuah produk atau jasa dengan keuntungan. Harga yang tepat akan bantu memenuhi kebutuhan klien sekaligus mendorong mereka untuk membeli.
4. Fast Response Terhadap Klien
Interaksi yang responsif terhadap customer bertujuan untuk memberikan saran sekaligus mewakili perusahaan dalam membantu masalah customernya.
Keterampilan apa yang paling penting untuk peran seperti ini? Tempatkanlah orang yang ramah dan memiliki empati. Empati adalah cara untuk memberi tahu klien bahwa kita memahami posisi mereka dan bersungguh-sungguh membantunya.
Sikap empati akan membuat mereka merasa dihargai, dipahami dan dimudahkan dalam menghadapi masalahnya.
5. Buka Sedikit Lebih Lama
Buat rencana untuk tutup lebih lama pada waktu-waktu tertentu yang mana seringkali customer datang di saat menjelang tutup.
Tentu saja ini perlu direncanakan matang karena kita juga harus paham, perlu upah lebih untuk diberikan pada tenaga kerja yang membantu kita melakukan hal itu.
Jangan sia-siakan momen seperti itu untuk mendapatkan prospek yang loyal begitupun momen untuk menghargai tenaga kerja yang selama ini membantu kita.
6. FAQ yang Jelas dan Kontak Aktif
Meski saat ini jamannya chat maupun email, namun bukan berarti customer tidak diberi opsi untuk melakukan panggilan langsung.
Untuk mengurangi kebingungan customer, siapkan dulu FAQ yang jelas dan lengkap. FAQ inilah yang akan menyaring kesulitan customer.
Bila pertanyaan dia tak ada di FAQ, barulah dia menghubungi kita. Letakkan nomor yang aktif dengan jelas dan tak membuat bingung customer.
7. Merancang Program Voucher
Ini akan membuat produk atau layanan kita makin dicintai customer. Voucher akan membuat customer kembali lagi dan tak jarang sambil belanja yang lainnya.
Bonus lainnya akan datang untuk kita bila sang customer aktif di media sosial, mereka biasanya share momen seperti ini pada rekan, keluarga dan followernya.
8. Mendukung Komunitas Lokal
Apa sih sebenarnya komunitas lokal dalam bisnis itu? Apakah mereka semua customer kita?
Komunitas lokal terdiri dari orang-orang yang tinggal di daerah sekitar lokasi bisnis berada. Namun, mereka belum tentu customer. Mereka semua adalah tetangga dalam berbisnis.
Untuk kerukunan dan kesejahteraan bersama. Kesejahteraan dapat meningkatkan keterampilan sumber daya lokal dan itu bisa dimanfaatkan balik oleh pelaku bisnis di daerah tersebut.
9. Pintar Menggunakan Sosial Media
Media sosial sangat membantu kita untuk terlibat dengan customer dan mencari tahu apa yang dikatakan orang tentang bisnis kita.
Iklan, hadiah, promosi serta penunjang usaha seperti aplikasi mobile dapat kita sebarkan infonya melalui sosial media. Penyebaran ini dapat dilakukan dengan mudah dan hemat biaya dimanapun customer kita berada.
Manfaatkan media sosial dengan bijak untuk membuat brand kita selalu eksis didepan customer sekaligus membangun komunikasi, loyalitas dan kepercayaannya.
10. Melakukan Dominasi di Bidang Usaha
Saat kita memiliki keunggulan dari produk maupun jasa sejenis, disarankan untuk melakukan dominasi di niche bidang usaha tersebut.
Dengan cara ini customer akan memandang kita sebagai spesialis di bidang tersebut. Bukan hanya asal dianggap saja, kita memang akan menyempurnakan produk maupun layanan tersebut.
Ini akan membuat customer tak berpaling ke lain hati. Apalagi bila kita menangkap tren yang terus meningkat atau stabil di niche usaha itu. Jelas itu adalah sinyal bagi kita untuk melakukan dominasi di sana.
Bila diantara pembaca masih ada yang bingung dengan kata “niche” di atas, niche adalah area khusus bisnis kita.
Ruang lingkup yang lebih spesifik dari lingkupan yang luas. Misalkan: Kamu bisnis dibidang sepatu wanita. Sepatu wanita adalah lingkup yang luas. Dari situlah bisnismu bergerak lebih spesifik karena menangkap adanya permintaan dari perempuan dengan ukuran kaki lebih besar dari ukuran standar. Permintaannya cukup banyak dan stabil, karena itulah akhirnya kamu memilih untuk melakukan dominasi dan penyempurnaan atas niche sepatu perempuan berukuran plus tersebut.
11. Ingat Ilmu Padi
Ilmu padi adalah makin berisi makin menunduk. Bila dikaitkan dengan bisnis berarti, makin banyak customer makin rendah hati.
Tetaplah bersikap terbuka pada masukan dan kritik yang membangun. Tetaplah bersikap hormat dan tak menghilangkan peran dan kontribusi orang lain atas pencapaian kita tersebut.
Kenapa sikap humble seperti ini dinilai penting? Sikap rendah hati akan menumbuhkan kenyamanan. Saat nyaman, orang akan bicara dan membuat koneksi yang lebih baik.
Sombong malah akan memunculkan api keresahan. Ini memunculkan persaingan dan masalah yang tak perlu dalam lingkungan kita.
Itulah beberapa tips bersaing dalam usaha untuk kamu yang tak ingin kalah dari kompetitormu. Ingat, bisnis itu brutal jika kamu lalai.