Linamasa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak kian menguat di angka 22,83 persen (0,33 persen) pada closing perdagangan di akhir minggu lalu.
Investor asing membuat catatan terkait dengan jual bersih (net sell) di semua sektor pasar mencapai Rp 379,62 miliar.
Namun jika dilihat dari data seminggu terakhir, indeks saham mengalami pelemahan setidaknya sampai empat kali dan hanya satu kali menguat di akhir pekan lalu. Jika dilihat dari angka totalnya, performa dari indeks saham menguat sebesar 3,53 persen.
Yulianto Aji Sadono (Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia) mengungkapkan bahwa kapitalisasi pasar bursa terlihat mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen yang semua di angka Rp 8.772, 662 triliun meningkat menjadi Rp 9.067,935 triliun.
Hal serupa ternyata juga terjadi pada nilai rata – rata frekuensi harian bursa yang ikut mengalami penguatan sebesar 11,82 persen yakni yang semula 1 juta transaksi meningkat menjadi 1,12 juta transaksi.
Sedangkan untuk rata – rata volume transaksi harian bursa juga turut naik di angka 6,43 persen yang semula 17.618 miliar saham meningkat menjadi 18.751 miliar saham.
“Di pekan ini, peningkatan tertinggi yang terjadi mencapai angka 12,82 persen pada rata – rata nilai transaksi harian yang mana berhasil tembus hingga angka Rp 11.725 triliun. Dimana angka sebelumnya menunjukkan hanya Rp 10.393 triliun saja di pekan sebelumnya,” ungkap Yulianto Aji Sadono (Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia) pada hari Jumat, 22 Juli 2022.
Herditya Wicaksana (Analis Teknikal MNC Sekuritas) memprediksikan bank IHSG cenderung mengalami penguatan namun terbatas.
Ia membuat perkiraan bahwa pergerakan indeks yang akan terjadi ialah dengan rentang support sebesar 6.800 dan resistance sebesar 6.940 selama minggu ini.
Pengaruh paling besar pada minggu ini diperkirakan berasal dari rapat dewan kebijakan the Fed (FOMC).
Hal ini sedikit banyak tentu saja bisa berdampak langsung pada kebijakan moneter The Fed menjadi semakin agresif sehingga suku bunga pun turut dinaikkan.
Sedangkan di ruang lingkup dalam negeri, IHSG diprediksi akan terpengaruh oleh laporan keuangan emiten.
Selain itu, keputusan yang dibuat oleh pihak Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suu bunga acuan pada level 3,5 persen, juga turut andil dalam memberikan pengaruh terhadap IHSG, namun dari sisi positif.
“Meskipun demikian, para investor dihimbau untuk tetap memperhatikan pergerakan data inflasi Indonesia. Disarankan bagi para investor untuk melakukan investasi jangka pendek saja dulu,” kata Herditya Wicaksana (Analis Teknikal MNC Sekuritas).
Dalam kondisi yang tak menentu seperti itu, ia pun memberikan saran agar para investor bisa banting setir untuk memilih emiten yang berasal dari sektor pertambangan, transportas maupun perbankan.
Dari sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk closing dengan angka melemah yakni 0,93 persen menjadi 4.270. Ia memprediksi, capaian angkanya akan bisa tembus 4.350.
Selain itu, Herditya Wicaksana (Analis Teknikal MNC Sekuritas) juga merekomendasikan PT Bank Jago Tbk dengan closing menguat yakni 0,26 persen menjadi 9.675. Ia pun juga memprediksi bahwa capaian angkanya akan bisa tembus 11.000.
Kemudian di sektor Transportasi. Herditya Wicaksana (Analis Teknikal MNC Sekuritas) memberikan rekomendasi PT Adi Sarana Armada Tbk yang closing menguat di angka 2,51 persen menjadi 1.835. Ia pun memprediksi bahwa saham emitennya bisa tembus hingga capaian 2.000.
Sementara itu, untuk sektor pertambangan, Herditya Wicaksana (Analis Teknikal MNC Sekuritas) memberikan rekomendasi PT Delta Dunia Makmur Tbk yang closing menguat di angka 2,17 persen menjadi 376. Ia memprediksi capaian saham emiten bisa tembus hingga 400 di minggu ini.
Dari pendapat yang diutarakan oleh Lucky Bayu Purnomo (Analis Pasar Modal) memperkirakan selama seminggu ke depan, IHSG akan mengalami pergerakan pada rentang support sebesar 6.880 dan resistance sebesar 7.000
Menurut keterangannya lebih lanjut, bahwa kondisi pasar saham saat ini akan turut dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia yang masih mempertahankan besaran suku bunga di angka 3,5 persen.
Yang mana jika melihat kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin meningkat yakni Rp 15 ribu dan masih berpeluang untuk terus menguat menjadi Rp 15,2 ribu.
Dari luar negeri, Lucky Bayu Purnomo (Analis Pasar Modal) juga memprediksikan bahwa pengaruh terhadap pergerakan IHSG bisa terjadi karena harga minyak dunia yang saat ini mencapai 95 dolar Amerika Serikat per barel hingga 98 dolar Amerika Serikat per barel dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir.
“Sementara di sisi lain, angka 100 dolar AS masih menjadi target. Dengan begitu, pasar pun melihat bahwa minyak dunia memiliki potensi besar akan terus menguat,” ungkap Lucky Bayu Purnomo (Analis Pasar Modal).
Dalam kondisi seperti ini, Lucky Bayu Purnomo (Analis Pasar Modal) merekomendasikan kepada para investor untuk selalu memperhatikan data transaksi sektor sebagai dasar dengan menerapkan strategi yang lebih selektif.
Alasan utamanya adalah, pasar hingga kini masih mempunyai volatilitas yang relatif tinggi. Secara khusus, Lucky Bayu Purnomo (Analis Pasar Modal) lebih condong merekomendasikan sektor perbankan, consumer cyclical hingga sektor energi.
Dari sektor energi ia merekomendasikan PT Merdeka Copper Gold Tbk serta PT Aneka Tambang Tbk, sektor consumer cyclical ada PT Intermedia Capital, dan sektor perbankan ada PT Bank Central Asia.
PT Merdeka Copper Gold Tbk menguat 6 persen dan tembus di angka 4.030 (prediksi 4.300), lalu PT Aneka Tambang Tbk menguat 6,27 persen dan tembus di angka 1.780 (prediksi 1.900), kemudian PT Intermedia Capital masih stagnan di angka 50 (prediksi 55), dan terakhir PT Bank Central Asia melemah 1,01 persen dan capaiannya tembus di angka 7.325 (prediksi 7.500).