Linamasa.com – Bank Indonesia (BI) akan melakukan kerja sama dengan beberapa bank sentral yang ada di empat negara kawasan Asia Tenggara dengan tujuan utama untuk bisa memangkas besaran biaya transfer yang diterapkan antar negara.
Beberapa bank sentral yang dimaksudkan dalam konteks ini seperti Singapura, Thailand, Malaysia hingga Filipina.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Fitria Irmi Triswati (Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI) mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempunyai rencana untuk menjalin kerjasama dengan beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara agar besaran biaya transfer antar negara yang dibebankan ke nasabah bisa jauh lebih murah seperti kerjasama yang sudah dijalin antara bank sentral Thailand dan bank sentral Singapura.
“Kami berusaha untuk menuju ke arah sana seperti halnya penurunan biaya transfer antar negara yang sudah dilakukan oleh Thailand dan Singapura,” kata Fitria Irmi Triswati (Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI) saat sedang berada di Bali pada hari Kamis, 14 Juli 2022.
Yang menjadi pembeda disini, menurut keterangan yang diberikan oleh Biaya Transfer Antar Negara Bisa Lebih Murah, BI Berencana Pangkas Biaya Transfer Fitria Irmi Triswati (Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI) lebih lanjut bahwa pihaknya akan menjalin kerjasama dengan cara langsung yang melibatkan beberapa negara sekaligus.
Sedangkan kerjasama yang dilakukan oleh bank sentral Thailand dan bank sentral Singapura menganut sistem bilateral.
“Tapi pihak kami inginnya dari kerjasama bilateral bisa menjadi kerjasama multilateral terlebih dahulu dalam perjanjian yang dibuat. Nah kalau Singapura kan bertahan mulai dari sama Thailand dulu, kemudian berlanjut dengan Malaysia dulu. Kalau pihak kami inginnya langsung mendudukkan beberapa negara di ASEAN langsung,” ungkap Fitria Irmi Triswati (Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI) lebih lanjut.
Di kesempatan yang berbeda, Perry Warjiyo (Gubernur BI) menjelaskan bahwa pihak Bank Indonesia dan empat bank sentral yang ada di kawasan negara Asia Tenggara akan menandatangani kontrak kerjasama dengan sistem pembayaran lintas negara atau yang biasa disebut dengan istilah cross border payment.
Untuk prosesnya, dijadwalkan akan dilakukan pada bulan November 2022 mendatang.
Lebih lanjut, perlu diperjelas bahwa kerjasama yang dilakukan disini berhubungan dengan sistem pembayaran berbasis QR, local currency settlement (LCS) hingga fast payment.
“Kami pada bulan November 2022, akan ada lima pemimpin dari pihak bank sentral yang turut serta dalam proses penandatanganan nota kesepahaman,” kata Perry Warjiyo (Gubernur BI).
Sebelumnya, Ravi Menon (Managing Director Monetary Authority of Singapore / Bank Sentral Singapura) menjelaskan bahwa warga yang berada di negaranya, hanya dikenakan biaya sebesar 3 persen saja saat mengirim uang ke Thailand. Biaya tersebut bisa dikatakan sangat murah untuk kelas transfer antar negara.
“Sistem pembayaran tersebut, akan membuat individu yang berada di Singapura maupun Thailand menjadi lebih mudah saat hendak mengirim dana, karena bisa dilakukan melalui smartphone yang dimiliki. Bahkan selama prosesnya, nomor rekening pihak penerima dana pun tak perlu diketahui karena hanya membutuhkan perangkat seluler dan nomor ponselnya saja sudah cukup, dana pun bisa langsung dikirim dalam waktu singkat,” ungkap Ravi Menon (Managing Director Monetary Authority of Singapore / Bank Sentral Singapura)
Ravi Menon (Managing Director Monetary Authority of Singapore / Bank Sentral Singapura) juga menambahkan, bahwa pihaknya bersama dengan bank sentral Malaysia sudah meluncurkan aplikasi khusus yang digunakan sebagai salah satu alat pendukung program biaya transfer murah yang dapat dilakukan lintas negara.
Bank Sentral Thailand sudah meluncurkan aplikasi PromptPay Thailand, sedangkan Bank Sentral Singapura sudah meluncurkan PayNow.
“Anda bisa menikmati layanan transfer uang secara langsung yang bisa dilakukan dari rekening bank pihak pengirim kepada rekening bank pihak penerima. Prosesnya pun sangat cepat, hanya membutuhkan beberapa menit saja. Layanan terbaru ini dianggap lima kali lipat menawarkan biaya murah jika dibandingkan dengan saluran perbankan konvensional pada umumnya. Biaya yang dikenakan hanya 3 persen saja di setiap transaksi yang dilakukan,” tutur Ravi Menon (Managing Director Monetary Authority of Singapore / Bank Sentral Singapura).
Sementara itu, jika para warga Singapura melakukan transaksi transfer dana ke negara Thailand dengan menggunakan layanan konvensional, setidaknya harus mengeluarkan biaya mulai dari 10 persen hingga 15 persen.
Yang mana jumlah biayanya memang lebih besar 3 hingga 5 kali lipat jika dibandingkan dengan menggunakan layanan baru.
Kebijakan baru yang hendak dilakukan oleh pihak BI ini tentu saja mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
Terutama bagi para pelaku bisnis yang memiliki banyak jaringan usaha di berbagai negara. Selain itu, seperti mahasiswa hingga pekerja yang kerja di luar negeri pun bisa jauh lebih dimudahkan selama menggunakan layanan transfer baik dari dan ke Indonesia.
Sedangkan di dalam negeri sendiri, kebijakan memangkas biaya transfer antar bank sudah dilakukan beberapa waktu lalu yang melibatkan banyak bank milik pemerintah hingga bank swasta.
Meskipun belum semuanya, namun secara bertahap semua jenis bank di Indonesia akan turut menerapkan biaya transfer antar bank yang lebih murah yakni ditetapkan sebesar Rp 2.500 saja yang sebelumnya rata – rata mencapai Rp 6.500 setiap kali transaksi.
Layanan pemangkasan biaya transfer antar bank di dalam negeri biasa disebut sebagai BI Fast.
Hingga kini, jumlah bank yang telah menjadi peserta dari BI Fast tercatat mencapai 42 bank dihitung per tanggal 31 Januari 2022.
Sejak diluncurkan program ini, setidaknya dalam sehari terdapat transaksi mencapai 700 ribu transaksi.