Linamasa.com – Grab Indonesia, belum lama ini mengumumkan telah mengoperasikan setidaknya armada kendaraan listrik mencapai angka 8500 unit yang saat ini berada dalam cakupan GrabElectric.
Jumlah tersebut merupakan data dari akumulasi yang dilakukan sejak dimulainya program elektrifikasi di Grab pada tahun 2019. Fakta ini semakin mengukuhkan perusahaan Grab sebagai pelopor dan operator transportasi berbasis kendaraan listrik di Indonesia.
Melalui program kendaraan listrik yang terus bertambah dan mayoritas berasal dari kendaraan sepeda motor, ternyata sukses menekan angka emisi karbon sebanyak 5000 ton emisi karbon yang berasal dari kendaraan.
Dengan capaian angka ini, sama artinya perusahaan Grab sudah membantu penghematan energy sebanyak 2 juta liter BBM.
“Kilas balik di tahun 2019, Perusahaan Grab telah meresmikan program kendaraan listrik dan proses peresmiannya sendiri dilakukan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan (Menkomarves). Kini perusahaan Grab sudah mengoperasikan kendaraan listrik sebanyak 8500 unit yang tersebar di 8 provinsi di Indonesia,” kata Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia) di Jakarta pada hari Selasa, 12 Juli 2022.
Langkah itu, selanjutnya akan terus dikembangkan melalui perusahaan Grab untuk mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang lebih maksimal di nusantara. Terutama untuk menyambut target zero emission di tahun 2060 mendatang.
Terlebih lagi saat ini sudah semakin banyak pengemudi yang merasakan adanya dampak positif selama menggunakan kendaraan listrik sehari – hari dalam mendukung mobilitas.
Salah satu keuntungan yang bisa dirasakan adalah mampu membantu menghemat biaya operasional hingga mencapai 25 persen setiap harinya.
“Selama prosesnya, mereka para pengemudi merasakan dampak secara langsung yakni bisa hemat biaya operasional mencapai 25 persen dan tak perlu khawatir terkait dengan service centernya,” tambah Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia)
Pada kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan (Menkomarves) juga mengungkapkan akan memberi dukungan penuh terhadap berbagai upaya dalam memajukan terciptanya ekosistem kendaraan listrik di nusantara yang bertujuan untuk menekan angka emisi karbon secara global.
“Saya merasa sangat senang, ini menjadi proses panjang yang harus dilakukan oleh perusahaan Grab. Untuk menciptakan Indonesia dengan energy hijau, peran luar biasa perlu dilakukan untuk mengurangi emisi karbon, saya acungi jempol dan beri penghargaan setinggi – tingginya, “katanya lebih lanjut.
Smoot Tempur dan Viar Q1 Jadi Kendaraan Grab Indonesia
Dalam mendukung upayanya mewujudkan kendaraan listrik untuk kegiatan operasional, perusahaan Grab sudah mengoperasikan 8500 motor listrik di beberapa provinsi di Indonesia. Smoot Tempur dan Viar New Q1 menjadi motor listrik pilihan perusahaan Grab untuk digunakan.
“Kondisi ini bisa dikatakan sebagai sebuah kemajuan dan langkah awal yang luar biasa. Kami ingin terus menjadi salah satu bagian dari kemajuan itu. Di sisi lain, pencapaian yang kami hasilkan saat ini sudah luar biasa,” kata Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia).
Dengan meningkatkan penggunaan motor listrik secara bertahap, diharapkan bisa lebih banyak lai menekan reduksi emisi dan menurunkan penggunaan BBM di masa yang akan datang.
“Konversinya ini bisa dirasakan secara langsung, yakni dengan adanya penurunan penggunaan BBM sebanyak 2 juta liter dalam periode 2020 hingg 2021,” jelas Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia).
Motor Listrik Smoot Tempur
Motor listrik yang menjadi kepercayaan pihak perusahaan Grab pertama kali adalah Smoot Tempur yang diproduksi oleh PT Smoot Motor Indonesia.
Jenis motor listrik ini sudah dilengkapi dengan teknologi dan sistem tukar baterai dari SWAP. Kondisi ini, membuat para pengemudi Grab tak membutuhkan waktu berjam – jam lamanya untuk bisa mengisi daya pada baterai motornya.
Pengisian baterai bisa langsung dilakukan dengan cara yang lebih mudah yakni menukarnya di SWAP poin yang saat ini sudah disediakan.
Sepeda motor listrik baterai Smoot Tempur merupakan produk lokal yang diproduksi di daerah Tangerang, Banten.
Motor listrik Smoot Tempur menggunakan sistem penggerak listrik dengan kapasitas mencapai 1500 W. Yang mana bisa digunakan berkendara dengan kecepatan maksimal mencapai 60 km / jam.
Motor listrik Smoot Tempur dibekali dengan tenaga baterai lithium berkapasitas 64V 22,5 Ah. Dalam kondisi penuh, jarak yang bisa ditempuh menggunakan motor ini mencapai 70 km. Saat baterai hampir habis, para pengemudi tinggal menukarnya saja pada pos – pos yang sudah disediakan.
Motor Listrik New Viar Q1
Motor listrik kedua yang dipercaya oleh perusahaan Grab Indonesia adalah New Viar Q1. Motor listrik ini dibekali dengan dua baterai Lithium ion 60V 20Ah. Yang mana pada masing – masing baterainya bisa digunakan untuk menempuh jarak kurang lebih 60 km.
Untuk kecepatan maksimalnya sendiri New Viar Q1 bisa mencapai 60 km / jam. Dari sisi pengisian dayanya, membutuhkan waktu kurang lebih mulai dari 5 jam hingga maksimal 7 jam.
Dengan menggunakan motor listrik jenis ini, pihak perusahaan Grab Indonesia akan menjamin layanan servicenya untuk para mitra pengemudi.
Pihak perusahaan Grab Indonesia juga telah menyediakan sebanyak 31 service center yang bisa dimanfaatkan oleh para mitra pengemudi untuk mendukung proses perawatan berkala pada kendaraannya.
Sistem Sewa Bisa Dinikmati Para Pengemudi Grab
Bagi para mitra pengemudi Grab Indonesia, jika tak memiliki kendaraan, ternyata bisa memanfaatkan layanan sewa kendaraan.
Grab Electric Grab Indonesia mempunyai misi untuk bisa membantu ketenagakerjaan di nusantara. Oleh sebab itu, hadirkanlah sistem sewa kendaraan listrik untuk bisa dioperasikan.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia), keberadaan GrabElectric juga merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah dalam proses transisi energy pada pelaksanaan penting Presidency G20 mendatang yang akan digelar di Bali.
Hal ini juga sejalan dengan program akselerasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi sejak tahun 2019 lalu. Yang mana, Presiden Jokowi telah menargetkan kepada para jajarannya untuk bisa mewujudkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca hingga mencapai angka 29 persen dan sebanyak 41 persen melalui berbagai bantuan dari ruang lingkup internasional di tahun 2030 mendatang. Kemudian pada tahun 2060, Indonesia memiliki target untuk bisa mewujudkan net zero emission.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya berbagai kolaborasi dan dukungan dari pihak pemerintah Indonesia,” tutur Ridzki Kramadibrata (President of Grab Indonesia).