Linamasa.com – Kulit membutuhkan pelembab supaya dapat terlindungi dari hal yang mengganggu. Pelembab ini berfungsi sebagai tabir sekaligus dapat menutrisi sehingga kulit akan tetap sehat.
Memilih pelembab bukan hal yang mudah, karena harus menyesuaikan dengan kondisi kulit. Memilih jenis pelembab untuk kulit berminyak berbeda dengan memilih pelembab jenis kulit kering.
Kesalahan dalam memilih jenis pelembab dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan pada kulit. Dalam memilih jenis pelembab yang cocok, hal pertama yang harus dilakukan terlebih dulu adalah mengidentifikasi jenis kulit.
Karena jenis kulit yang berbeda dibutuhkan treatment yang berbeda pula. Pelembab kulit memegang kunci dalam menjaga keadaan kulit dan fungsi kulit juga struktur penyusun kulit.
Pelembab untuk kulit juga membantu dalam menstimulasi pembentukan kolagen dan membantu pembentukan lemak sehingga permukaan kulit tetap kencang.
Kulit yang lembut biasanya dihasilkan dari penggunaan pelembab yang teratur. Terdapat berbagai macam pelembab yang dapat digunakan untuk tiap jenis kulit. Pelembab ini dibuat berdasarkan kegunaan pada kondisi kulit tertentu.
1. Pelembab Bukan Berbahan Dasar Minyak
Seperti namanya, bahan pembuat pelembab ini tidak mengandung minyak sama sekali. Penggunaan jenis pelembab ini dikhususkan untuk jenis kulit kering.
Pelembab ini sangat cocok digunakan untuk kulit kering dan hanya bersifat melembabkan sehingga kulit wajah akan terbebas dari kekeringan. Efek yang dihasilkan dari pelembab jenis ini adalah mengurangi efek buruk yang terjadi karena kulit kering.
Pelembab jenis ini biasanya bahan dasarnya menggunakan ekstrak lidah buaya dan teh hijau. Kandungan kedua herbal ini sudah diketahui dapat mencegah timbulnya kulit kering dengan melembabkan kulit.
2. Pelembab Berbahan Dasar Air
Pelembab ini sangat digunakan untuk jenis kulit yang berminyak. Pelembab jenis ini berbahan dasar air sehingga sangat bertolak dengan minyak.
Penggunaan pelembab ini akan mengusir minyak yang terdapat pada kulit dengan cara mengangkat minyak. Kandungan air yang tinggi kemudian akan masuk ke dalam pori-pori kulit dan akan menutrisi dari dalam.
Air yang masuk akan mencegah kelenjar penghasil minyak agar tidak berlebihan dalam memproduksi minyak. Pelembab jenis ini akan mendinginkan dan menyegarkan kulit sehingga kulit akan tampak sehat.
3. Pelembab Berbahan Dasar Asam Salisilat
Kulit berminyak biasanya akan menghasilkan bakteri jika tidak ditangani dengan segera. Bakteri ini kemudian memicu tumbuhnya jerawat pada area wajah.
Penggunaan pelembab berbahan dasar asam salisilat dapat membantu mencegah dan mengurangi bakteri yang dapat menimbulkan masalah jerawat.
Yang harus dipertimbangkan yaitu karena pelembab ini berbahan dasar kimia maka penggunaannya harus sesuai anjuran. Penggunaan secara berlebihan justru dapat merusak kulit dan menimbulkan peradangan.
4. Pelembab Berbentuk Gel
Pelembab ini menawarkan keunggulan lain dalam mengatasi masalah minyak pada kulit. Karena berbentuk gel, pelembab jenis ini dianggap lebih unggul dalam mengatasi kulit berminyak.
Pelembab ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena partikelnya yang mudah diserap oleh kulit. Dengan memilih jenis pelembab untuk kulit berminyak yang satu ini dinilai sangat efektif menyerap minyak tanpa menimbulkan kerusakan pada kulit.