Linamasa.com – Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti mengaku bahwa mereka sempat mengalami ketegangan saat berada di momen gim penentuan pada gelaran pertandingan final Malaysia Open 2022 yang diselenggarakan hari Minggu, 3 Juli 2022.
Sebelum bisa mendapatkan gelar juara tersebut, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti harus melakoni pertandingan sengit kontra dengan pasangan China, Zang Shu Xian / Zheng Yu yang begitu kokoh di partai final. Pada pertandingan yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti harus menang melalui rubber game terlebih dahulu dengan skor akhir 21 – 18, 12 – 21 dan 21 – 19 dalam durasi waktu permainan hingga 71 menit. Pertandingan yang sangat panjang dan menguras tenaga.
“Di pertandingan yang berlangsung tadi, kita sama – sama merasakan pressure yang tinggi, tegang itu pasti kita rasakan. Terlebih lagi di gim ketiga yang menjadi penentuan, kita unggul satu dua poin tetap mereka gejar dan pepet terus menerus. Dari sisi lain, kita mencoba untuk melakukan komunikasi berkelanjutan dengan memberikan tekanan. Saya yakin saja, mereka mungkin tidak akan bisa mengembalikan pukulan kita dengan baik. Saya terus memberikan penegasan seperti itu kepada Fadia, satu poin demi satu poin pasti bisa berhasil kita raih. Kunci utamanya adalah keuletan dan kesabaran dalam bermain,” kata Apriyani Rahayu dalam rilis keterangan melalui PBSI.
“Tak berbeda dengan kita, raut wajah yang mereka tunjukkan pun terlihat begitu tegang. Jadi pemikiran saya pribadi, jika harus membuang 1 poin tidak menjadi persoalan, yang terpenting kita tetap bisa unggul tipis dan menggantikannya dengan 1 poin. Begitu seterusnya sampai bisa menang,” tambah Siti Fadia Ramadhanti.
Hasil maksimal yang didapatkan dari pertandingan di Malaysia Open 2022 ini merupakan pencapaian gelar pertama bagi Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti. Gelar pertama ini didapatkan keduanya setelah sebelumnya harus melalui tiga turnamen terlebih dahulu.
Alhamdulillah, kita memang mendambakan gelar juara. Setiap pertandingan yang kita ikuti pasti ada target dan pada akhirnya hari ini target tersebut bisa kita capai dengan menjadi juara di Malaysia Open 2022.
Tapi, dengan berhasilnya mendapat gelar juara kali ini kami belum bisa puas diri. Minggu depan masih ada Malaysia Masters.
Perjalanan kami ini baru akan dimulai. Ketika kita turun dari podium juara, maka kita kembali harus berusaha dari nol lagi,” beber Apriyani Rahayu.
Keberhasilan yang didapatkan oleh Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti lebih terasa mengesankan dan membanggakan ketika harus menumbangkan banyak lawan main unggulan.
Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti sebelumnya menumbangkan pemain unggulan ke enam asal Jepang Nami Matsuyama / Chiharu Shida di babak kedua.
Kemudian pada partai perempat final, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti berhasil membuat pemain unggulan pertama dunia asal China babak belur yakni Cheng Qin Chen / Jia Yi Fan.
Memikat dalam Perkenalan Singkat
Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti saat ini memang belum menanggung beban yang berlebih karena masih dalam kategori pasangan baru.
Namun siapa sangka, meski statusnya adalah pasangan baru, mereka berdua berhasil memberikan gebrakan dan memikat dalam periode perkenalan yang bisa dibilang sangat singkat.
Sejak ditinggal oleh Greysia Polii yang memutuskan untuk gantung raket, Eng Hian diketahui sudah mempunyai calon untuk dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Nama Siti Fadia Ramadhanti menjadi salah satu kandidat terkuat yang hendak di plot sebagai calon.
Namun rencana untuk debut ke Eropa harus gagal karena kondisi Apriyani Rahayu yang tidak fit dan sedang dilanda cedera.
Penampilan memukau berhasil mereka tunjukkan saat bermain di gelaran SEA Games, yang mana Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti langsung bisa sukses menggondol medali emas untuk dipersembahkan kepada negara tercinta, Indonesia.
Jejak – jejak prestasi positif yang ditampilkan oleh Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti akhirnya bisa berlanjut ke berbagai turnamen Indonesia dan Malaysia.
Di Indonesia Masters, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti berhasil menjadi runner up, kemudian masuk hingga perempat final di Indonesia Open dan akhirnya bisa menggondol kemenangan di ajang Malaysia Open yang termasuk dalam kategori Super 750.
Total empat turnamen yang Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti ikuti, setidaknya ada 3 turnamen yang berhasil mereka jajaki sampai partai puncak hingga mampu merebut dua gelang bergengsi.
Saat ini Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti, masih belum diberikan beban berat karena keduanya masih dalam proses penjajakan dan juga adaptasi di lapangan.
Namun faktanya, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti merupakan sosok pemain masa depan yang berharga bagi Indonesia seiring dengan berbagai penampilan impresif yang dilakukannya selama di lapangan.
Melihat permainan yang ditunjukkan oleh Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti di lapangan, memang sungguh bisa memanjakan setiap pasang mata yang menyaksikannya. Permainan yang mereka tunjukkan cenderung cepat, agresif dan seringkali mematikan lawan. Tipe permainan mereka bisa dikatakan sebagai tipe pemain penyerang.
Dari empat turnamen yang mereka ikuti, perkembangan Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti terlihat nyata, jelas dan gamblang. Besar kemungkinan jika mereka akan dipasangkan dalam waktu panjang.
Di Sea Games, rotasi permainan yang ditunjukkan oleh Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti memang masih terlihat begitu berantakan dan tak rapi, meski hasil akhirnya membuat Indonesia bangga dengan medali emas.
Namun seiring berjalannya waktu dan masih terbilang sangat singkat, keduanya mampu menciptakan kemistri serta mulai menunjukkan rotasi yang apik.
Apriyani Rahayu juga mantap dalam menjalankan posisi sebagai seorang pembimbing karena ia dianggap pemain senior dan punya banyak pengalaman bertanding. Peran yang sebelumnya berada di tangah Greysia Polii, kini harus ia lanjutkan kepada Fadia.
Apriyani Rahayu tampak begitu aktif dalam memberikan semangat kepada Fadia, baik saat kondisinya masih bagus maupun saat mereka sedang dalam kondisi ditekan.
Fadia pun terlihat sangat baik dalam mengimbangi permainan yang dilakukan oleh Apriyani Rahayu. Meski dalam beberapa situasi, memang lawan seringkali mencecar Fadia, tapi ia tetap bisa bermain dengan enjoy dan memukau.
Fadia juga mampu menjawab segala bentuk serangan dan cecaran yang diarahkan kepadanya dengan serangan balik yang mematikan.
Menunjukkan pesona terbaik dalam empat pertandingan yang dilakoninya, tentu tak bisa semudah itu mengalihkan banyak pasang mata yang sudah terlanjur memberikan perhatian lebih kepadanya.
Sejak awal mereka berdua berpasangan, penampilan duet Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti sudah siap dijadikan sebagai bahan sorotan oleh masyarakat pecinta bulu tangkis.
Selain dua gelar yang didapatkannya yakni juara Sea Games dan Malaysia Open, kebahagiaan lain yang layak dipuji adalah keberhasilan keduanya dalam memanfaatkan national point dengan sangat baik. Ini yang patut kita apresiasi.
Sebagai pasangan yang baru disandingkan, di BWF pasti belum punya peringkat. Keikutsertaan kedua dalam tiga BWF Tour didasarkan dengan national point yang berhasil mereka kumpulkan. Dengan jalur tersebut, ternyata bisa mereka berdua manfaatkan dengan sangat baik.
Seiring berjalannya waktu, meski diawali dengan modal national point, pasti Apriyani Rahayu / Siti Fadia Ramadhanti bisa mendapatkan peringkat unggulan di BWF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.