Geopark Merangin
goodnewsfromindonesia.id

Ternyata Pulau Sumatera Kalah Tua dengan Fosil Pohon Ini

Linamasa.com – Mungkin masih belum banyak yang tahu jika di Geopark Merangin Jambi terdapat fosil kayu yang usianya lebih tua daripada Pulau Sumatra. Geopark Merangin yang berada di Jambi sendiri memiliki banyak keunikan.

Disana, Anda juga bisa melihat secara langsung koleksi beragam fosil, mulai dari fosil hewan (fauna) , akar, kayu, daun, kerang – kerangan hingga fosil tumbuhan (flora). Usia masing – masing fosil sendiri berbeda – beda, mulai dari ratusan hingga jutaan tahun.

Geopark Merangin merupakan salah satu situs warisan peninggalan zaman purba yang bisa ditemukan di daerah Kabupaten Merangin. Semua fosil tersebut tersebar di sepanjang aliran Sungai Mengkarang dan aliran Sungai Batang Merangin.

Geopark Merangin tak hanya menjadi situs warisan nusantara, melainkan juga menjadi bagian dari situs warisan dunia. Wajar saja jika Geopark Merangin yang merupakan wilayah edukasi dan konservasi menjadi salah satu ikon dari Kabupaten Merangin

Salah satunya ada fosil kayu Araucarioxylon yang ditaksir memiliki usia mencapai 290 hingga 300 juta tahun yang lalu. Fosil kayu Araucarioxylon diketahui memiliki usia yang lebih tua jika dibandingkan dengan usia pulau Sumatera. Sedangkan untuk Pulau Sumatera sendiri ditaksir hanya berusia 150 juta tahun.

Dilansir dari unggahan media detikTravel pada hari Kamis, 23 Juni 2022, untuk bisa melihat secara langsung fosil Araucaroxylon, Anda bisa datang ke daerah Teluk Gedang. Ukuran dari fosil tersebut mencapai 2,4 meter jika diukur dari akarnya dan memiliki diameter kurang lebih sekitar 1,6 meter.
Tidak jauh dari lokasi fosil Araucaroxylon berada, Anda juga bisa melihat secara langsung yang tertanam pada bagian lapisan dari batuan sedimen berwarna abu – abu.

[irp posts=”1957″ name=”Bangka Tengah, Habitat Hewan Endemik dengan Beragam Fakta Menarik”]

Rute Menuju ke Lokasi

Yang cukup menyedot perhatian adalah untuk bisa melihat secara langsung lokasi dimana fosil tersebut berada, Anda harus melalui medan yang tidak mudah. Butuh adrenalin yang harus Anda pertaruhkan dengan melakukan rafting menyusuri sungai. Karena memang letak fosil tersebut berada di bantaran sungai.

“Fosil Araucarioxylon menjadi salah satu ikon dari Merangin. Usianya ditaksir sudah mencapai 300 juta tahun yang lalu,” menurut penjelasan dari Rozan Saputra (Ketua Pokdarwis Air Batu River).
Dari titik start yang berlokasi di Desa Batu, perjalanan yang harus ditempuh mencapai 7 kilometer. Soal keamanan, tak perlu dikhawatirkan lagi karena selama rafting menyusuri sungai, Anda akan didampingi dan dipandu oleh petugas yang berpengalaman dan juga profesional.

Jika tak ingin rafting menyusuri sungai, masih ada akses rute lain dengan berjalan kaki. Hanya saja waktu yang dibutuhkan untuk menuju kesana cenderung lebih lama. Anda bisa menggunakan jalur yang sudah tersedia mengitari hutan yang ada di pinggiran sungai. Setidaknya Anda harus berjalan kaki selama kurang lebih 3 jam lamanya.

Pilihan kedua ini bisa membantu Anda menghemat biaya akomodasi karena tak perlu bayar jasa rafting yang dibanderol Rp 600 ribu. Namun disarankan untuk tetap menggunakan jasa pemandu agar lebih aman. Hanya dengan Rp 100 ribu saja, sudah dapat pemandu untuk menuju ke lokasi.

[irp posts=”318″ name=”Keunikan Taman Nasional Bantimurung yang Mempesona”]

Pesona Geopark Merangin

Geopark Merangin masih menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga lokasinya pun bisa sangat terjaga kealamiannya. Banyak orang yang datang ke Geopark Merangin untuk sekedar berwisata saja, namun tak sedikit pula orang dari berbagai penjuru dunia datang untuk tujuan penelitian khususnya para geolog dunia.

Penemuan fosil yang berada di Geopark Merangin sendiri awalnya memang tidak ada unsur kesengajaan, dimana ada seorang penduduk pribumi yang menemukan sebuah fosil dengan ukuran 2,5 meter di bantaran sungai.

Pada saat melakukan aktivitas arung jeram, di tengah – tengah perjalanan warga melihat terdapat fosil tersebut. Dari situlah penelitian besar – besaran mulai dilakukan. Fosil tersebut merupakan fosil yang berasal dari kayu dan sudah membatu.

Munculnya fosil tersebut diyakini oleh para peneliti bisa terbentuk karena adanya letusan gunung berapi di sekitar lokasi dalam kurun waktu 20 juta tahun. Keberadaan abu vulkanik dan letusan lava dari gunung berapi, mulai membeku bersama pohon purba tersebut. Kemudian pohon purba tersebut terkubur oleh abu vulkanik setebal 7 meter.

Baca artikel: Tempat Wisata di Bandung

Menurut keterangan lebih lanjut dari para peneliti, banyaknya fosil yang ada di kawasan Geopark Merangin sangat lengkap dan kondisinya terjaga. Berbeda dengan fosil yang ada di negara Amerika Serikat dan China yang kondisinya sudah rusak akibat berbagai kegiatan industri.

Dominasi terbanyak fosil yang ada di Geopark Merangin adalah fosil kerang, fosil kayu serta fosil mutiara purba. Sebagian besar fosil tersebut bisa dilihat secara langsung di sepanjang Sungai Batang Merangin. Beberapa juga masih ada yang terkubur di dalam tanah di sekitar bantaran sungai.

Hingga saat ini, penelitian demi penelitian masih sering dilakukan, baik itu dari dalam negeri sendiri maupun dari para pakar geolog yang datang langsung dari luar negeri.

Diperkirakan Geopark Merangin ini merupakan satu – satunya situs tertua yang masih ada di dunia dan dijadikan sampai sekarang dijadikan sebagai media penelitian dalam proses evolusi bumi.

Selain fosil kayu Araucarioxylon, disana masih banyak jenis fosil lain yang bisa Anda nikmati. Geopark Merangin wajib banget nih dikunjungi. Tak hanya menawarkan indahnya wisata alam, tapi juga bisa dijadikan sebagai peluang untuk menggali lebih banyak wawasan.

[irp posts=”1271″ name=”Indahnya Dunia Bahwa Laut di Taman Laut Taka Bonerate”]

About Redaksi

Check Also

Imlek Tahun 2025 Tanggal Berapa?

Imlek Tahun 2025 Tanggal Berapa? Simak Informasi Selengkapnya di Sini!

Linamasa.com – Perayaan Imlek tahun 2025 tanggal berapa? Simak di sini! Tahun Baru Imlek selalu …