air jernih
Freepik/onlyyouqj

Sering Konsumsi Air Minum Kemasan, Kenali Kode BPA Free

Linamasa.com – Kini, semua produk air minum dalam kemasan atau yang sering dikenal dengan AMDK, diwajibkan untuk menampilkan label khusus sebagai bentuk peringatan jika berpotensi terdapat kandungan Bisfenol A (BPA). Aturan tersebut diberlakukan khusus pada produk AMDK yang menggunakan kemasan plastik jenis polikarbonat (PC).

Aturan terkait pencantuman label dikeluarkan secara resmi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melalui siaran yang disampaikan secara resmi pada hari Rabu, 8 Juni 2022.

“Dalam rangka untuk memberikan perlindungan lebih lanjut kepada masyarakat dan juga memberikan informasi lengkap yang benar serta jujur, pihak BPOM mempunyai inisiatif untuk menetapkan pengaturan dalam proses pelabelan pada AMDK khususnya di kemasan plastik,” kata Penny K Lukito (Kepala BPOM) pada keterangan tertulis yang diberikannya.

BPA sendiri merupakan senyawa kimia yang terkandung pada bahan plastik jenis polikarbonat (PC). Adanya kandungan senyawa kimia satu ini, ternyata bisa membawa dampak kurang baik pada kondisi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Mengenal lebih dekat BPA

Dikutip dari unggahan situs Healthline, BPA merupakan bahan kimia industri yang dipakai dalam proses pembuatan plastik dan banyak digunakan pada berbagai produk komersial. BPA diketahui telah mulai digunakan sejak tahun 1960 an silam untuk mendukung proses produksi plastik yang lebih kuat dan juga tahan banting.

Modern ini, banyak orang yang merasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya karena dampak langsung dari BPA. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, membuktikan bahwa adanya paparan BPA bisa membuat berbagai masalah pada kesehatan manusia.

BPA sendiri ternyata bisa merembes keluar dari kemasan atau wadah yang digunakan, lalu tercampur pada makanan atau minuman yang ada di dalamnya. Proses merembesnya BPA hanya berlangsung pada makanan dan minuman yang disimpan dalam jangka waktu lama.

Penelitian lain pun turut menguatkan, ternyata sebagian besar orang yang berada pada rentang usia di atas 6 tahun, di dalam urinnya terdapat kandungan BPA. Ini cukup mengerikan jika dibiarkan terus menerus dalam jangka waktu panjang.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa paparan BPA yang terjadi secara langsung dengan masuk ke dalam tubuh, akan membuat muncul berbagai macam masalah pada kesehatan. Hal ini diakibatkan karena kemampuan dari BPA sendiri ternyata bisa menjiplak struktur secara keseluruhan dari hormone estrogen termasuk fungsinya.

Dengan fakta yang ditemukan tersebut, BPA mempunyai kemampuan untuk mengikat reseptor dari estrogen dan membawa pengaruh secara langsung saat bekerja di dalam tubuh. Mulai dari seperti proses pertumbuhan, proses perbaikan sel, proses perkembangan janin hingga proses reproduksi.

Sementara itu, tubuh manusia juga diketahui lebih sensitif terhadap berbagai perubahan kadar hormone. Itulah alasan utama mengapa BPA bisa membawa pengaruh buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

Kemudian, mengutip dari laporan Food and Drug Administration pada tahun 2014, menemukan fakta menarik bahwa paparan BPA dengan kadar kurang dari 5 miligram per kilogram dari berat badan per harinya masih dianggap aman. Sebagian besar orang per hari terpapar setidaknya 0,2 mikrogram hingga 0,5 microgram per kilogram dari berat badan.

Produk yang Terdapat Kandungan BPA di Dalamnya

Beberapa produk yang mengandung BPA dan dijual bebas di pasaran kemungkinan besar seperti :

  • Lensa kacamata
  • CD dan DVD
  • Berbagai produk kebersihan wanita
  • Perlengkapan mandi
  • Makanan dalam kaleng
  • Berbagai barang yang dikemas menggunakan wadah plastik.
  • dan lain sebagainya.

Check Also

Mbok Yem

Selamat Jalan, Mbok Yem: Penjaga Warung Legendaris di Puncak Lawu Telah Berpulang

Linamasa.com – Mbok Yem yang merupakan sosok yang tak pernah absen menyambut pendaki di puncak …