Linamasa.com – Populasi kendaraan bermotor di dunia yang kian berkembang, menimbulkan peluang yang sangat besar terhadap resiko pencurian. Melihat fakta tersebut, pihak produsen bersama dengan pihak berwenang bekerja sama dalam melakukan pencegahan guna menghindari berbagai aksi pencurian tersebut. Salah satu cara yang ini populer adalah dengan menerapkan perangkat keamanan yang dikenal sebagai Immobilizer Key.
Sejarah Teknologi Keamanan Immobilizer Key
Perkembangan sistem keamanan kini semakin modern, yang sebelumnya banyak memanfaatkan anak kunci, saat ini sudah banyak yang mulai beralih menggunakan sistem keyless. Ternyata usut punya usut, perangkat keamanan yang digunakan pada kendaraan tersebut sudah ada sejak lama.
Pada tahun 1919, diketahui St George Evans dan Edward Birkenbeul telah mematenkan penemuannya yakni sistem keamanan kendaraan yang hingga saat ini digunakan. Pada masa itu, mereka berdua berusaha keras untuk mengembangkan sistem keamanan pada kendaraan berupa saklar ganda. Saklar ganda ini nantinya akan bisa terhubung langsung dengan sistem pengapian. Saat mobil dinyalakan, sistem arus listrik secara otomatis akan menghidupkan bagian mesin. Namun jika sakelar tersebut dimatikan, bagian mesin secara otomatis akan mati dan hanya bisa membunyikan klakson.
Mulai masuknya era industri kendaraan modern yang bermula pada tahun 1998, setiap kendaraan yang diproduksi oleh pabrikan Jerman harus sudah dibekali dengan fitur immobilizer key. Selanjutnya, penerapan fitur immobilizer key mulai diikuti oleh sejumlah negara seperti Finlandia, Inggris, Kanada dan Australia. Kemudian fitur immobilizer key tersebut kian berkembang hingga digunakan di seluruh dunia. Pada era modern, sistem keamanan yang diterapkan pada mobil tersebut bisa bekerja secara otomatis tanpa harus menyalakan saklar terlebih dahulu.
Mengenal Teknologi Keamanan Immobilizer Key
Sebelum masuk pada pembahasan sistem kerja dari immobilizer key, ada baiknya memahami terlebih dahulu komponen yang memiliki tugas utama sebagai transponder. Transponder adalah transmitter responder yang berfungsi sebagai alat pemancar sinyal radio yang diletakkan pada bagian anak kunci, electronic control modul dan rumah kunci di sistem keamanan kendaraan.
Pada setiap unit kendaraan yang diproduksi disematkan sistem immobilizer key dengan perangkat transponder yang sudah disematkan menggunakan kode elektronik berbeda – beda. Meskipun pada anak kunci memiliki bentuk gerigi yang sama persis, dijamin jika digunakan pada kendaraan lain pun tak akan bisa untuk menghidupkan karena kode elektronik yang berbeda tersebut.
Saat kode elektronik yang ada tidak ada kecocokan di setiap transponder, maka secara otomatis electronic control module (ECM) secara langsung akan memberikan sinyal pada bagian electronic control unit (ECU) untuk segera mematikan sistem pembakaran.
Selain itu, fungsi dari ECM juga sangat beragam seperti untuk menghidupkan lampu, menghidupkan klakson, hingga mengunci setiap kendaraan. Lain ceritanya jika keberadaan kode elektronik di semua transponder klop, maka ECM akan memberikan sinyal kepada bagian ECU untuk menyalakan komponen pembakaran, dengan begini kendaraan bisa langsung hidup.
Seiring berkembangnya dunia industri kendaraan, immobilizer key tak hanya bisa berjalan sendiri, namun juga dibekali dengan berbagai fitur penunjang keamanan canggih lainnya seperti salah satunya smart key. Smart key yang sudah disematkan pada immobilizer key bisa digunakan sebagai key fob yang mana mempunyai kemampuan untuk mengunci dan membuka pintu kendaraan. Pada beberapa kendaraan terbaru, immobilizer key juga bisa digunakan untuk start dan stop engine button.
Tipikal Sistem Keamanan Immobilizer Key
Penggunaan sistem keamanan immobilizer key memang sudah terbukti sangat ampuh digunakan untuk mengurangi berbagai tindak kejahatan pencurian di dalam kendaraan.
Berdasarkan dari studi Economic Journal yang dirilis pada tahun 2016 lalu, penurunan terhadap pencurian kendaraan semakin menurun hingga mencapai 40 persen terhitung selama periode tahun 1995 hingga tahun 2008. Artinya, dengan menerapkan sistem immobilizer key, kinerja pencuri kendaraan menjadi lebih terhambat.
Selain para pencuri yang mengalami kesulitan, ternyata sebagian pemilik kendaraan sesekali juga mengalami hal yang sama. Anak kunci (key fob) didesain dengan ukuran yang kecil dan bisa masuk dengan leluasa ke dalam kantong celana atau pakaian. Inilah yang harus diperhatikan bagi pemilik kendaraan, karena rawan hilang hingga lupa meletakkan dimana.
Jika sampai anak kunci tersebut hilang, pemilik mobil harus segera menghubungi pihak penjual kendaraan (dealer) atau spesialis kunci yang terpercaya. Untuk mendapatkan kunci baru, pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Mau tidak mau, dalam jangka waktu lama juga pemilik mobil tidak bisa menggunakan mobil tersebut untuk beraktivitas.
Meskipun sudah menggunakan immobilizer key, masih saja ada peluang bagi para pencuri untuk bisa beraksi. Saat ini sudah banyak praktek pencurian handal dengan melakukan peretasan sistem immobilizer key dengan membuat kode transponder menjadi berubah. Selain itu, sistem pencurian yang banyak ditemukan menggunakan tas faraday dengan sistem kerja memblokir adanya sinyal pada transponder.
Kemudian bagi para pemilik mobil yang hobi melakukan modifikasi pada bagian mesin (swap engine), pasti akan merasa kesulitan saat plug and play. Membutuhkan yang namanya proses penyesuaian lebih lanjut terlebih dahulu. Alasannya adalah, setiap kendaraan yang dikontrol oleh ECU, maka harus melakukan pengaturan kembali pada bagian sistem keamanannya yakni berupa immobilizer.
Itu dia berbagai fakta dan sejarah mengenai Immobilizer key. Tingkatkan keamanan disekitar Anda agar lebih aman lagi.