Linamasa.com – Hari Anak Internasional menjadi kesempatan yang baik dan penting bagi semua kalangan. Setiap negara pasti punya momentum hari anak masing – masing yang dilatarbelakangi dan didasarkan pada permasalahan dari negara tersebut.
Di Indonesia sendiri, Hari Anak Nasional dirayakan pada tanggal 23 Juli. Namun perlu dipahami bersama, di ruang lingkup global, terdapat dua hari perayaan dengan tanggal yang berbeda yakni Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Internasional.
Meskipun keduanya memiliki konsentrasi yang berbeda, tujuan utama tak lain dan tak bukan adalah untuk memberikan perlindungan kepada semua anak tanpa terkecuali. Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November, sedangkan Hari Anak Internasional setiap tanggal 1 Juni.
Sejarah Singkat Hari Anak Internasional
Ditetapkannya Hari Anak Internasional berawal dari Kongres di Moskow yang dilakukan oleh Federasi Demokrasi Internasional Wanita di Moskow pada tanggal 4 November 1949.
Banyak negara di dunia yang menyetujui dan bersepakat untuk menetapkan Hari Internasional untuk Perlindungan Anak – Anak (The International Day for Protection of Children) pada tanggal 1 Juni.
Sedangkan untuk Hari Anak Sedunia mulai muncul pertama kali setelah dideklarasikan pada tahun 1954. Sebelumnya disebut sebagai Hari Anak Universal. Kemudian pada tanggal 20 November 1959 Majelis Umum dari PBB mendeklarasikan hak anak – anak.
Berlanjut pada tanggal 20 November 1989, berubah menjadi konvensi hak – hak anak yang dideklarasikan Majelis Umum dari PBB. Barulah Hari Anak Sedunia ditetapkan pada tahun 1990 dan terus diperingati hingga saat ini.
Manfaat Memperingati Hak Anak Internasional 1 Juni 2022
Dengan merayakan Hari Anak Internasional pada tanggal 1 Juni 2022, memiliki banyak manfaat yang harus kita pahami bersama antara lain sebagai berikut :
- Membantu meningkatkan kesadaran betapa pentingnya untuk bisa memenuhi hak – hak anak kepada masyarakat seperti halnya hak untuk mendapatkan akses pendidikan, akses kesehatan, kesempatan bermain, akses makanan dan hak – hak lainnya. Di dunia, masih banyak ditemukan kesenjangan sosial pada anak. Terlebih lagi perbandingan antara negara maju, negara berkembang maupun negara yang masih di bawah garis kemiskinan.
- Memberikan kesadaran betapa pentingnya kesejahteraan dan kebahagiaan anak – anak. Kebahagiaan anak bisa diciptakan berawal dari lingkungan keluarga. Di tengah – tengah keluarga yang menjadi tempatnya tumbuh, sudah sepantasnya memberikan kebahagiaan kepada anak – anak. Namun faktanya masih banyak anak yang kurang bahagia karena berbagai masalah yang ada di lingkungan keluarga.
- Menjauhkan anak – anak dari berbagai tindakan yang melanggar norma dan asusila seperti pornografi, kekerasan, diskriminasi, pelecehan dan berbagai tindak tidak terpuji lainnya. Di Indonesia sendiri, pelecehan menjadi masalah yang hingga saat ini masih tinggi dan kerap kali menimpa anak – anak.
- Mewujudkan kesetaraan dan toleransi terhadap semua anak di seluruh dunia tanpa membeda – bedakan baik itu dari warna kulit, ras, suku, budaya, agama dan lainnya. Di Indonesia sendiri, masyarakatnya sudah terbiasa berdampingan dengan toleransi dalam kehidupan sehari – hari. Diharapkan untuk level anak – anak pun bisa demikian.
Perayaan Hari Anak Internasional lebih tepatnya sebagai momen untuk mengajak setiap masyarakat agar bisa menjembatani, menginspirasi dan juga mewujudkan segala hak anak serta tidak menekannya.
Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) mempunyai harapan supaya masyarakat dunia bisa mengimplementasikan hak – hak anak ke dalam bentuk aksi yang nyata bukan hanya wacana belaka dan tidak membatasi hak anak-anak.
Sehingga pada akhirnya kehidupan anak – anak di seluruh dunia bisa menjadi lebih sejahtera dan membaik dari waktu ke waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.
One comment
Pingback: 3 Yang Perlu di Ingat Tuan Rumah Ketika Acara Buka Puasa Bersama