rapat bisnis
Freepik/rawpixel

Di Balik Tren One Man Show, Ada Asas Gotong Royong di Dunia Kerja

Linamasa.com – Bagi kita yang punya pengalaman terlibat dalam berbagai aktivitas di dunia pendidikan, tentu sudah sering mendengar kata gotong royong atau bahkan asas gotong royong.

Asas gotong royong sendiri merupakan salah satu bagian dari butir – butir yang ada di dalam asas Pancasila.

Seperti yang kita ketahui bersama, keberadaan Pancasila sendiri bukan hanya dijadikan sebagai lambing negara atau bahkan ideoloi bangsa Indonesia saja. Namun dibalik Pancasila tertuang berbagai dasar sebagai pegangan masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas sehari – hari di kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Asas Gotong Royong

Jika melihat dari maknanya, asas gotong royong sendiri ialah suatu cara yang bisa digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cara bersama – sama sehingga bisa lebih cepat selesai secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Tujuan utamanya adalah agar pekerjaan berat bisa menjadi ringan, mudah dan berjalan dengan lancar sesuai keinginan.

Contoh Nyata Asas Gotong Royong

Beberapa contoh nyata dari asas gotong royong yang bisa dengan mudah di kehidupan sehari – hari antara lain seperti membersihkan selokan yang mampet bersama – sama di sekitar lingkungan tempat tinggal, membangun masjid atau fasilitas umum lainnya. Jika membahasnya lebih lanjut, asas gotong royong pun bisa dengan mudah ditemukan dalam ruang lingkup dunia kerja.

Sebagian besar masyarakat Indonesia yang bekerja atau pernah bekerja di suatu perusahaan, instansi maupun lembaga, pasti sudah paham betul dengan asas gotong royong. Apalagi yang pekerjaannya harus dilakukan secara bersama – sama untuk menyelesaikannya (sistem kerja tim).

Misalnya saja begini, saat seseorang memperoleh suatu pekerjaan dan diberikan tanggung jawab untuk menyelesaikan target tertentu yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh atasan.

Jika ia memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara mandiri dan menjadi karakter dari “yesman” atau mungkin “one man show”, maka hak yang ada pun tak akan berdampak apa – apa terhadap perkembangan hingga peningkatan etos kerja dari ruang lingkup tim (secara tim).

Nah dari kondisi tersebut bisa dilihat, jika mengerjakan pekerjaan seorang diri maka akan memperlambat hasil yang sebelumnya sudah ditargetkan dan ingin segera dicapai.

Untuk itu, kita semua harus paham betul, mana pekerjaan yang bisa dilakukan secara mandiri dan mana pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersama – sama.

Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penerapan Asas Gotong Royong

Dalam menerapkan asas gotong royong dalam kehidupan sehari – hari, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1.Membiasakan Diri untuk Membangun Relasi dengan Siapa Saja

Membangun hubungan baik dengan rekan kerja, bisa menjadi salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Seringkali membicarakan tugas yang diberikan oleh atasan dengan teman seruangan, bisa membuat pikiran menjadi lebih terbuka.

Selain itu, kita juga akan lebih paham dengan karakter masing – masing teman di lingkungan kerja.

2.Menghindari Sikap Negative Thinking

Kurangnya komunikasi di lingkungan kerja, bisa memicu munculnya sikap negative thinking dengan sesama rekan kerja.

Membicarakan kekurangan dan menyepelekan kekurangan yang dimiliki oleh rekan kerja tidak ada manfaatnya sama sekali. Dengan menghindari sikap negative thinking tersebut, bisa membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dengan menerapkan asas gotong royong. Tentunya dengan tidak membandingkan beberapa hal seperti latar belakang pendidikan ataupun lainnya.

3.Sharing dan Menimba Pengalaman dari Senior

Tak perlu canggung apalagi khawatir, mulailah membiasakan diri untuk bergaul dengan para senior untuk mendapatkan pengalaman. Jangan ragu untuk sharing tentang apapun itu seputar pekerjaan agar bisa mendapatkan solusi terbaik. Itu akan membantu kita dalam proses penyelesaian pekerjaan yang diberikan atasan.

Dengan membuka diri, dalam situasi sulit akan lebih banyak orang yang bisa membantu kita sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

4.Hindari One Man Show

Mungkin sebagian dari kita sudah sangat terbiasa mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Namun, kita juga harus mempertimbangkan baik – baik seberapa besar beban pekerjaan tersebut dan penyelesaiannya harus seperti apa.

Jika kita langsung menyanggupi setiap pekerjaan yang diberikan untuk diselesaikan seorang diri, hasil yang diperoleh pun tidak akan bisa maksimal. Di sisi lain, asas gotong royong pun tak akan bisa dilakukan di lingkungan kerja.

Untuk itu, jika kita sudah terbiasa dengan pekerjaan berat, alangkah baiknya untuk sering berkomunikasi dengan tim. Bicarakan kesulitan apa saja yang bisa diselesaikan bersama – sama, sehingga mereka pun bisa memberikan bantuan sesuai dengan porsinya masing – masing.

Dengan demikian, apresiasi pencapaian yang sudah berhasil diraih, bisa didapatkan atas nama tim, bukan lagi atas nama pribadi.

5.Biasakan untuk Mengapresiasi dan Menghargai Hasil Jerih Payah Orang Lain

Dengan menghargai hasil pekerjaan orang lain, sama artinya kita bisa menerapkan asas gotong royong dalam hal penyelesaian pekerjaan. Jika Anda sekarang memiliki posisi sebagai atasan, ada baiknya untuk membiasakan diri memberikan apresiasi kepada hasil pekerjaan bawahan.

Hasil yang mungkin saja belum maksimal, bisa dilakukan pendampingan, pengawasan hingga peningkatan kompetensi lebih lanjut. Jadi, hasil akhir dari pekerjaan yang baik sudah melalui proses yang baik pula antara atasan dan juga bawahan. Sehingga suasana kerja pun menjadi lebih nyaman dan memicu munculnya semangat dari semua pekerja.

Check Also

Rumah Gadang di Sumatera Barat Indonesia

Inspirasi Dekorasi Rumah dengan Sentuhan Tradisional Indonesia

Linamasa.com – Rumah tradisional Indonesia kaya akan nilai sejarah dan budaya. Tak heran jika banyak …