Linamasa.com – Banyak orang yang kini lebih senang menggunakan motor matik ketimbang motor manual. Hanya menarik gasnya saja, motor bisa langsung jalan tanpa harus ribet.
Belum lagi saat musim hujan datang, motor matic menawarkan kenyamanan lebih karena bisa terhindar dari cipratan pada bagian kaki.
Berbeda dengan motor manual, pada saat hujan tiba kaki seringkali belepotan dan penuh dengan lumpur. Pemandangan sepatu dan celana kotor sudah menjadi hal biasa yang terjadi.
Untuk mengendalikan manuver saat berkendara dengan motor matic, pengendara tinggal memanfaatkan keberadaan rem saja. Tanpa adanya transmisi manual, pengendara motor matic sangat jarang memakai engine break.
Meskipun pada dasarnya fitur engine brake juga disediakan pada motor matic, pengendara lebih cenderung banyak menggunakan rem untuk digunakan sebagai pengendali manuver, terutama saat berada pada jalanan yang menurun.
Perlu Anda ketahui, semakin sering menggunakan rem untuk mengendalikan manuver motor matic, maka akan sangat berpengaruh pada daya cengkram pada kendaraan tersebut sehingga lama kelamaan menjadi kurang pakem.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Joko P salah satu pemilik bengkel spesialis motor matic (Naranta Motor) bahwa, terlalu banyak menggunakan rem akan memicu pemuaian pada bagian seal kaliper cakram.
Dampak paling umum yang bisa terjadi adalah, kondisi pada bagian piston menjadi tidak bisa bekerja dengan maksimal. Dengan kata lain tekanan pada bagian cakram akan semakin melemah bahkan bisa saja macet.
“Jika rem dipaksa untuk terus menerus bekerja, seiring berjalannya waktu akan berubah menjadi panas. Kondisi panas pada rem akan membuat bagian seal yang ada di bagian caliper mulai memuai. Dampaknya, piston yang berada dalam caliper bisa berakhir macet,” kata Joko saat ditemui oleh tim media Kompas.com.
Baca juga: Spesifikasi Sepeda Motor Honda Beat 2016
Di samping itu, bagian lain seperti piringan cakram yang panas, juga berdampak pada perubahan bagian permukaan yang menjadi lebih licin. Alhasil, bagian kampas rem pun tidak bisa berfungsi maksimal dalam mencengkeram dan memicu terjadi rem blong saat digunakan pada jalan turunan.
Untuk antisipasi, Joko memberikan saran agar para pengendara tidak melulu menggunakan rem sedang melewati jalan turunan.
“Sebagian besar pengendara akan menggunakan kedua rem baik depan dan belakang saat berhadapan langsung dengan jalan turunan agar pengereman menjadi lebih maksimal.
Namun cara tersebut sebenarnya salah dan tidak direkomendasikan untuk dilakukan. Ada baiknya saat menghadapi jalan turunan, Anda bisa menggunakan rem depan dan rem belakang secara bergantian, tujuannya adalah memberikan jeda pada proses pendinginan pada rem,” kata Joko lebih lanjut.
Cara Lengkap Menggunakan Rem Motor Matic di Turunan
Sebagai pelengkap, cara menggunakan rem motor matic di turunan akan sangat membantu Anda agar terhindar dari berbagai resiko yang tidak diinginkan.
1.Jangan Biasakan untuk Mengosongkan Gas
Pada dasarnya, sistem kemudi pada motor matic sudah diatur sedemikian rupa dengan persneling otomatis. Jadi saat melewati jalan turunan yang tajam, sangat tidak dianjurkan untuk mengosongkan gas.
Minimal Anda harus menyisakan gas di angka 5 km/jam hingga 10 km/jam. Mengosongkan gas pada saat melewati jalan turunan akan sangat beresiko pada laju kendaraan yang menjadi tak terkendali.
2.Pahami Penggunaan Handel Rem
Pastikan Anda paham betul bagaimana menggunakan handel rem. Posisikan empat jari Anda saat menarik handel rem agar lebih maksimal. Proses pengereman bisa mulai dilakukan saat posisi gas sudah mulai berkurang. Terlebih saat menghadapi jalanan curam menurun, empat jari harus selalu siap siaga berada pada di handel rem.
Sementara untuk ibu jari, harus siap mengatur grip gas sehingga laju motor bisa lebih terkontrol. Usahakan untuk mencengkram handle rem sesuai kebutuhan saja, jangan terlalu dalam. Terlalu dalam menggunakan handel rem, bisa memicu hilangnya kestabilan motor.
3.Prioritaskan Penggunaan Rem Depan
Selama melewati jalanan yang menurun, penggunaan rem depan harus lebih diprioritaskan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pengurangan daya dorong yang ditimbulkan.
Namun, dalam hal ini bukan berarti menggunakan rem depan sepenuhnya ya. Jika Anda menggunakan rem depan saja, sangat beresiko motor akan terbalik. Di jalan turunan, rem belakang mempunyai peran dalam menyeimbangkan kendaraan Anda.
4.Pastikan Standby Rem Selama di Turunan
Selama Anda masih melewati turunan, jangan sampai melepas handle rem sepenuhnya. Lakukan pengereman secara bergantian depan dan belakang agar laju kendaraan bisa tetap terkendali.
Jangan sampai resiko jatuh hingga menabrak pengendara lain di depan Anda terjadi karena ketidaksabaran untuk melepas rem.
5.Kaki Kanan Bisa Digunakan Sebagai Penyeimbang
Di jalanan menurun, keberadaan kaki kanan untuk menopang kendaraan sangat penting untuk memaksimalkan keseimbangan. Terlebih saat posisi jalanan sedang padat.
Mau tidak mau kendaraan akan menjadi sering berhenti. Usahakan untuk lebih memprioritaskan kaki kanan sebagai penopang. Karena pada dasarnya, sebagian besar orang mempunyai kekuatan kaki kanan yang lebih baik.
Terus tingkatkan keterampilan saat mengendarai motor. Karena keselamatan pengguna jalan adalah tanggung jawab bersama. Semoga bermanfaat!