Linamasa.com – Libur lebaran menjadi kesempatan emas dan agenda rutin bagi banyak orang untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Momen yang datangnya hanya satu tahun sekali tersebut, sangat disayangkan jika tak dimanfaatkan dengan baik. Selain bersilaturahmi, agenda berwisata untuk menghabiskan sisa libur juga menjadi prioritas untuk menghilangkan stres. Tidak heran jika banyak orang yang plesiran ke luar daerah.
Banyaknya aktivitas berkunjung ke sanak family dan liburan, membuat volume kendaraan yang berada di jalanan menjadi lebih padat. Pemandangan menumpuknya kendaraan hingga kemacetan yang mengular pun sudah menjadi hal yang lumrah terjadi. Bagi Anda yang melakukan perjalanan jauh, stamina harus benar – benar disiapkan agar perjalanan lancar. Terlebih lagi jika medan yang ditempuh seperti halnya pegunungan, dibutuhkan skill yang mumpuni.
Kemampuan berkendara di medan menanjak dan macet, perlu dimiliki setiap pengemudi. Untuk itu, bagi Anda yang belum mahir berkendara di medan menanjak, alangkah baiknya jika tidak terjun langsung untuk menghindari segala resiko yang terjadi.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda perhatikan terkait dengan teknik injak pedal gas di jalanan menanjak dan macet khususnya pada jenis mobil yang memiliki transmisi manual.
1.Pastikan Paham Betul Penggunaan Pedal Gas
Selama Anda berkendara di tanjakan, memahami penggunaan pedal gas sangat penting agar kondisi kendaraan tetap bertenaga. Ini merupakan tantangan tersendiri sehingga posisi mobil tak mundur. Bagi pengemudi yang belum memiliki jam terbang tinggi, teknik macet di tanjakan menjadi salah satu kesulitan yang banyak dialami. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan dalam menggunakan pedal gas.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Sony Susmana (Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia) bahwa pengemudi harus benar – benar memperhatikan momen agar awalan saat mobil menanjak tetap bisa bertenaga. Diperlukan ancang – ancang yang tepat saat menggunakan pedal gas. Selain itu putaran mesin juga harus dipertahankan sesuai dengan derajat kemiringan setiap tanjakan yang dilalui.
“Saat sedang berhenti di jalur menanjak, pastikan jika Anda mengatur jarak aman kendaraan. Hindari menempatkan kendaraan pada posisi yang mepet, karena dikhawatirkan mobil yang di depan mundur secara tiba – tiba. Ruang antar mobil sangat diperlukan untuk mengambil ancang – ancang. Tak hanya saat berhenti saja, tapi saat sudah mulai berjalan pun Anda wajib memperhatikan jarak aman,” kata Sony Susmana (Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia) kepada pihak media Kompas.com.
2.Perhatikan Posisi Kaki Saat Berhenti
Saat berhenti di tanjakan yang macet, posisi kaki kiri sedang menginjak pedal kopling dan posisi kaki kanan menginjak pedal rem. Saat mobil hendak berjalan kembali, pastikan Anda bisa dengan sigap menggunakan pedal gas agar tak mundur.
3.Menggunakan Teknik Setengah Kopling
Posisi setengah kopling juga banyak dilakukan oleh sebagian orang yang sudah mahir berkendara. Hanya saja, Anda harus memastikan ketahanan dan juga kekuatan kaki Anda agar tetap bisa stabil. Bagi yang tak biasa melakukannya, terlebih jika jumlah penumpang di dalam mobil penuh, resiko kaki kram, kaki kesemutan hingga kaki gemetaran seringkali terjadi. Bagi pengemudi yang baru bisa berkendara, cara ini tidak disarankan.
Selain melelahkan, menggantung pedal kopling secara terus menerus bisa memperpendek usia kopling karena lebih cepat aus.
4.Menggunakan Rem Tangan saat Berhenti
Menggunakan rem tangan saat berhenti sangat direkomendasikan. Selain lebih aman karena kendaraan tak bisa mundur, Anda juga bisa mengistirahatkan kaki dari aktivitas menginjak kopling dan rem. Ini sangat membantu dalam proses menjaga stamina. Saat akan berjalan kembali, pastikan kaki kiri sudah pada posisi menginjak pedal kopling dan kaki kanan pada posisi menginjak gas perlahan. Saat berhenti, Anda bisa kembali menggunakan rem tangan.
“Saat mobil sudah mulai bergerak tetapi masih merasa tertahan, silahkan lepaskan rem tangan secara perlahan sampai mobil benar – benar berjalan,” kata Sony Susmana (Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia).
5.Pastikan Bahan Bakar Anda Cukup Selama Perjalanan
Macet yang mengular dan terjadi di tanjakan, membuat kebutuhan bahan bakar menjadi lebih besar. Memastikan kondisi bahan bakar cukup harus Anda lakukan. Jangan sampai kehabisan selama perjalanan karena akan sangat menyusahkan.
6.Hindari Gugup dan Siapkan Mental
Gugup bisa membuat konsentrasi berkendara menjadi ambyar. Ini sangat beresiko jika sampai terjadi pada Anda. Tidak heran, jika pengemudi wajib menyiapkan mental selama perjalanan untuk menghadapi berbagai medan dan juga tantangan.
Rasanya, mahir berkendara saja tidak cukup, jika tidak diimbangi dengan kondisi mental yang kuat selama berkendara.
7.Istirahatlah Sejenak
Jika kemacetan berjalan selama berjam – jam, ada baiknya jika Anda menepikan kendaraan sejenak untuk beristirahat. Jangan paksakan tubuh untuk terus berkendara saat sedang lelah. Tidur selama 30 menit sudah lebih dari cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.