Linamasa.com – Datangnya bulan Ramadhan menjadi nikmat yang teramat sangat besar bagi seluruh umat muslim di seluruh belahan dunia. Keistimewaan bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya adalah karena semua amalan kita akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Tak hanya itu, di akhir – akhir bulan Ramadhan, juga ada malam istimewa yakni lailatul qadar. Yang mana setiap amalan yang kita lakukan, nilainya seperti ibadah yang dilakukan selama seribu bulan.
Anda bisa menemukan malam istimewa ini di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tak heran di 10 hari terakhir, banyak orang berbondong – bondong untuk beri’tikaf di masjid. Lantas apa sebenarnya arti dari i’tikaf?
Pengertian I’tikaf
I’tikaf bisa diartikan sebagai suatu kegiatan amalan dengan cara berdiam diri di dalam masjid. Diamnya orang yang berada di dalam masjid ini biasanya membaca Al – Qur’an hingga datangnya qiyamulail shalat malam.
Sebenarnya, i’tikaf tidak hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan saja, tetapi juga bisa dilakukan di bulan – bulan lainnya. Hanya saja, selama bulan Ramadhan, i’tikaf di masjid lebih dianjurkan sesuai dengan perintah Rasulullah SAW, terutama pada sisa 10 hari terakhir menjelang hari raya Idul Fitri.
Terdapat hadist yang menguatkan perintah i’tikaf di masjid selama bulan Ramadhan yakni merujuk pada HR Ibnu Hibban. Bahkan, i’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan bisa diibaratkan seperti beri’tikaf bersama dengan baginda Rasulullah SAW.
Hukum Melakukan I’tikaf di Masjid
Sebenarnya, hukum dari melakukan i’tikaf di masjid adalah sunnah. Namun jika i’tikaf menjadi sebuah nazar bagi seseorang, maka hukumnya pun berubah menjadi wajib. Di samping itu, hukum i’tikaf juga bisa berubah menjadi diharamkan, saat seorang istri melakukannya tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari sang suami.
Kemudian, hukum i’tikaf juga bisa menjadi makruh, saat seseorang berdandan berlebihan sehingga menjadi pusat perhatian orang lain, meski orang tersebut sudah memperoleh izin.
Rukun Melakukan I’tikaf di Masjid
Saat hendak melaksanakan i’tikaf, ada beberapa rukun yang harus Anda kerjakan agar kegiatan ibadah tersebut menjadi lebih berkah.
- I’tikaf diawali dengan membaca niat terlebih dahulu
- Berdiam diri di dalam masjid (paling minim adalah selama tumakninah sholat)
- Dilakukan di masjid (khusus perempuan, diperbolehkan untuk i’tikaf di rumah berdasarkan sumber mazhab Hanafi)
- Orang yang melakukan i’tikaf.
Syarat Melakukan I’tikaf di Masjid
Sebelum melakukan i’tikaf, Anda juga harus memperhatikan beberapa syaratnya antara lain :
- Wajib dalam keadaan muslim
- Memiliki akal dan pikiran yang sehat (tidak gila)
- Tidak sedang dalam kondisi hadas besar
- Jadi, jika seseorang yang melakukan i’tikaf di masjid namun tidak memenuhi syarat tersebut, statusnya dianggap tidak sah.
Keutamaan Melakukan I’tikaf di Masjid
I’tikaf memiliki beberapa keutamaan yang harus diperhatikan, meliputi :
1.Mempunyai peluang besar untuk menggapai lailatul qadar
Dengan melakukan i’tikaf setiap hari di 10 hari terakhir Ramadhan, bisa dipastikan Anda akan mendapatkan keistimewaan dari lailatul qadar.
2.Pahala mengalir setiap saat selama Anda sedang melakukan i’tikaf
Jangan sia – siakan setiap momen di bulan Ramadhan. Karena semua ibadah yang Anda lakukan akan mendapat pahala berlipat – lipat.
3.Mengikuti sunnah Rasul (sesuai dengan anjuran dari bagindah Rasulullah SAW)
Rasulullah menganjurkan kepada seluruh umat muslim untuk melakukan i’tikaf agar bisa mendapat keberkahan dari lailatul qadar.
Beberapa Amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Untuk menambah pahala di 10 hari terakhir Ramadhan, Anda bisa melakukan berbagai ibadah berikut ini :
1.Memperbanyak membaca Al – Qur’an
2.Memperbanyak infak dan sedekah sesuai dengan kemampuan